Redaksi
Redaksi

Jumat, 10 Januari 2025 21:35

Megawati: Saya dan Prabowo Tidak Bermusuhan, Hanya Terpisah oleh Situasi

Megawati: Saya dan Prabowo Tidak Bermusuhan, Hanya Terpisah oleh Situasi

Menurut Megawati, alasan utama ia menjaga jarak sementara dari Prabowo adalah persoalan prinsip yang tengah dihadapi oleh PDIP. "Masalah yang kami hadapi ini prinsipil, jadi untuk sementara saya tidak di sisi Pak Prabowo,

JAKARTA, BUKAMATANEWS – Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Megawati Soekarnoputri, menegaskan bahwa dirinya tidak memiliki permusuhan dengan Presiden Prabowo Subianto. Namun, ia mengungkapkan bahwa situasi saat ini membuat pertemuan langsung antara keduanya sulit dilakukan.

"Orang pikir saya sama Pak Prabowo musuhan? Tidak, tidak kok," ujar Megawati dalam pidato politiknya pada peringatan HUT ke-52 PDIP, Jumat (10/1).

Meski tidak ada konflik pribadi, Megawati menekankan pentingnya saling menghormati, terutama dalam kapasitas mereka sebagai ketua umum partai. "Saya bilang, Mas, kita kan boleh dong, saya Ketum, kamu Ketum. Kalau anak buah kamu diperlakukan seperti itu, bagaimana rasanya sebagai Ketua Umum? Pasti perasaan kita sama," kata Megawati.

Megawati juga mengenang kedekatannya dengan Prabowo di masa lalu, terutama saat ia kerap memasak nasi goreng untuk Presiden. Namun, kini hal tersebut tidak lagi memungkinkan.

"Padahal dia senang saya masakin nasi goreng. Sudah lama saya nggak masak. Ada yang bilang minta nasi goreng, tapi aku lagi mumet (sibuk) dengan banyak masalah partai," ungkapnya dengan nada bercanda.

Menurut Megawati, alasan utama ia menjaga jarak sementara dari Prabowo adalah persoalan prinsip yang tengah dihadapi oleh PDIP. "Masalah yang kami hadapi ini prinsipil, jadi untuk sementara saya tidak di sisi Pak Prabowo," jelasnya.

Namun, ia memastikan bahwa pintu dialog tetap terbuka. Jika diperlukan, komunikasi bisa dilakukan melalui utusan. "Kalau saya perlu beliau, kan nggak harus ketemu langsung. Saya bisa pilih orang untuk menyampaikan. Itu namanya strategi politik," kata Megawati.

Megawati menutup pernyataannya dengan pesan tegas tentang pentingnya strategi dalam politik. "Ngono wae kok raiso (begitu saja kok nggak bisa). Mikir," ujarnya sambil mengingatkan bahwa menjaga hubungan dalam politik membutuhkan pendekatan yang matang.

Pidato Megawati dalam HUT ke-52 PDIP ini mencerminkan dinamika politik yang rumit, tetapi tetap diwarnai dengan semangat keterbukaan dan strategi untuk menjaga stabilitas hubungan politik antarpartai.

#Presiden Prabowo Subianto #Megawati Soekarno Putri

Berita Populer