Redaksi
Redaksi

Kamis, 05 Desember 2024 14:43

Joko Widodo (Jokowi)
Joko Widodo (Jokowi)

Golkar Buka Pintu untuk Jokowi: “Kami Siap Menerima”

Golkar, sebagai salah satu partai besar di Indonesia, memandang Jokowi sebagai figur dengan pengaruh yang masih kuat di masyarakat. Sarmuji menegaskan, Golkar tidak hanya terbuka untuk masyarakat umum tetapi juga sangat menghargai kontribusi tokoh besar seperti Jokowi.

JAKARTA, BUKAMATANEWS – Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Golkar, Sarmuji, menyampaikan keyakinannya bahwa Presiden RI Ketujuh, Joko Widodo (Jokowi), akan mempertimbangkan untuk bergabung dengan partai politik setelah tidak lagi menjadi bagian dari PDI Perjuangan. Golkar, menurutnya, siap menerima Jokowi dengan tangan terbuka jika mantan presiden tersebut memutuskan untuk merapat.

“Pak Jokowi adalah sosok yang merdeka dan bebas menentukan pilihannya. Saya yakin beliau akan mempertimbangkan banyak hal sebelum memutuskan untuk bergabung dengan partai politik,” ujar Sarmuji di Kompleks Parlemen, Kamis (5/12).

Golkar, sebagai salah satu partai besar di Indonesia, memandang Jokowi sebagai figur dengan pengaruh yang masih kuat di masyarakat. Sarmuji menegaskan, Golkar tidak hanya terbuka untuk masyarakat umum tetapi juga sangat menghargai kontribusi tokoh besar seperti Jokowi.

“Orang biasa saja kami terima, apalagi seorang mantan presiden. Kami yakin pengaruh Pak Jokowi masih sangat besar di masyarakat,” tambahnya.

Meski belum ada sinyal jelas dari Jokowi, Sarmuji optimistis bahwa komunikasi antara Jokowi dan Golkar akan segera terjadi. Ia juga menyinggung hubungan dekat Ketua Umum Golkar, Bahlil Lahadalia, dengan Jokowi.

“Ketua umum kami memiliki hubungan yang cukup dekat dengan Pak Jokowi. Jika ada sinyal beliau ingin bergabung, orang-orang terdekat kami pasti akan memberikan informasi lebih lanjut,” ungkapnya.

Sementara itu, pernyataan ini muncul setelah Sekjen PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto, menegaskan bahwa Jokowi dan keluarganya tidak lagi menjadi bagian dari partai berlambang banteng. Hasto mengungkapkan bahwa keputusan itu berkaitan dengan perbedaan prinsip dan langkah Jokowi, terutama terkait pencalonan putranya melalui Mahkamah Konstitusi pada Pilpres lalu.

“Kami tegaskan kembali, Bapak Jokowi dan keluarganya sudah tidak lagi menjadi bagian dari PDI Perjuangan,” ujar Hasto pada Rabu (4/12).

Hasto juga menyinggung ambisi politik Jokowi yang dianggap tidak lagi sejalan dengan idealisme PDI Perjuangan. Dalam Rakernas V, partainya bahkan telah menyampaikan permintaan maaf kepada rakyat Indonesia atas perubahan sikap yang dinilai melupakan cita-cita awal.

“Seorang pemimpin, karena kekuasaannya, bisa berubah dan melupakan cita-cita yang membentuknya. Kami meminta maaf kepada rakyat Indonesia atas hal itu,” tegas Hasto.

Kabar mengenai Jokowi yang potensial bergabung dengan Golkar tentu akan menjadi sorotan politik nasional. Dengan pengaruh besar Jokowi, langkah politiknya ke depan diyakini dapat mengubah peta kekuatan partai-partai politik di Indonesia.

#Partai Golkar #Jokowi