Redaksi : Sabtu, 09 November 2024 17:27

MAKASSAR, BUKMATANEWS — Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sulawesi Selatan (Sulsel) menggelar diskusi publik bertajuk "Peran Penting Media Menjaga Kondusivitas Pilkada Serentak Tahun 2024" di Red Corner, Sabtu (9/11/2024). Acara ini menghadirkan narasumber dari berbagai media untuk menyoroti peran strategis jurnalis dalam menjaga suasana demokrasi yang sehat selama Pilkada berlangsung.

Diskusi ini menjadi momentum penting untuk memperkuat sinergi antara media dan penyelenggara pemilu dalam menyajikan informasi yang faktual, edukatif, dan bebas dari kepentingan partisan.

Direktur Upeks.co.id sekaligus Komisaris Harian Ujungpandang Ekspres, Silahuddin Genda, mengungkapkan bahwa menjelang Pilkada, sering muncul media partisan yang cenderung memihak pada pasangan calon (paslon) tertentu. Fenomena ini berisiko menyebarkan hoaks dan mengaburkan informasi yang sebenarnya.

"Ketika jurnalis profesional tidak mengambil peran dalam membantu KPU menyajikan berita yang menarik, faktual, dan berimbang, maka kesempatan untuk menunjukkan profesionalisme jurnalistik menjadi hilang," tegas Silahuddin.

Ia juga menekankan pentingnya media untuk membantu meningkatkan partisipasi masyarakat dalam Pilkada melalui pemberitaan yang netral dan mendorong keterlibatan publik.

"Di sinilah tugas jurnalis, bagaimana membantu KPU sebagai penyelenggara menciptakan informasi yang sejuk dan netral, sekaligus meningkatkan pemahaman publik terhadap setiap tahapan Pilkada," tambahnya.

Sulawesi Selatan termasuk dalam lima besar daerah dengan potensi kerawanan tinggi dalam Pilkada, khususnya terkait proses pencalonan. Kondisi ini memerlukan peran aktif media dalam melakukan mitigasi konflik melalui pemberitaan yang bijak.

Direktur Utama Harian Fajar, Faisal Palapa, menyoroti tantangan besar yang dihadapi jurnalis di era digital. Dengan maraknya informasi di media sosial, hoaks semakin mudah tersebar.

"Hoaks semakin banyak, dan ini menjadi tantangan kita semua untuk menjaga profesionalisme jurnalis. Berita harus disampaikan secara jujur, berimbang, serta tetap memegang teguh idealisme dan standar jurnalistik," ujarnya.

Faisal juga menggarisbawahi pentingnya klarifikasi dan verifikasi dalam setiap pemberitaan, terutama yang bersumber dari tim pasangan calon.

"Selalu periksa keseimbangan, akurasi, serta data yang diterima. Jangan sampai informasi yang tidak terverifikasi merusak kepercayaan publik," imbuhnya.

Lebih jauh, Faisal menyebut media memiliki peran sebagai jembatan komunikasi antara masyarakat, penyelenggara, dan kandidat. Ia mendorong media untuk menjadikan kampanye sebagai ruang adu gagasan, bukan sekadar ajang promosi semata.

"Biarkan kampanye media menjadi ajang adu gagasan. Setiap calon harus diberikan ruang yang setara untuk menyampaikan visi dan misi, sehingga masyarakat dapat memilih berdasarkan program yang ditawarkan," pungkasnya.

Diskusi publik ini menjadi langkah konkret untuk memperkuat peran media dalam menciptakan Pilkada yang damai, transparan, dan berintegritas. Dengan kolaborasi antara media, penyelenggara, dan masyarakat, Pilkada 2024 diharapkan dapat berjalan lancar dan mencerminkan semangat demokrasi yang sejati.

Menuju Pilkada 2024, mari bersama-sama menjaga kondusivitas dan profesionalisme!