Redaksi
Redaksi

Rabu, 02 Oktober 2024 20:38

Kepala UPT Samsat Makassar 1 Bapenda Sulsel, Yarham usai menjalani pemeriksaan di Bawaslu Sulsel. (BUKAMATANEWS)
Kepala UPT Samsat Makassar 1 Bapenda Sulsel, Yarham usai menjalani pemeriksaan di Bawaslu Sulsel. (BUKAMATANEWS)

Diperiksa Bawaslu Sulsel, Pejabat Bapenda Sulsel Bantah Salam Dua Jari Bentuk Dukungan ke Sudirman-Fatma

Selama 2 jam penyidik Sentra Gakkumdu Bawaslu Sulsel memeriksa pejabat Bapenda Sulsel yang diduga mendukung Andi Sudirman-Fatmawati di Pilgub Sulsel.

MAKASSAR, BUKAMATANEWS - Badan Pengawas Pemilu Sulawesi Selatan memeriksa seorang pejabat lingkup Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Sulsel Yarham usai foto salam dua jari yang diduga bentuk dukungan kepada pasangan calon Andi Sudirman Sulaiman-Fatmawati Rusdi. Usai diperiksa di Sentra Gakkumdu Bawaslu Sulsel, Yarham membantah salam dua jari tersebut dianggap sebagai dukungan kepada adik Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman, Andi Sudirman Sulaiman.

Yarham mengaku mendapatkan banyak pertanyaan dari penyidik Sentra Gakkumdu saat pemeriksaan. Ia mengaku kehadirannya untuk memberikan klarifikasi dan penjelasan terkait foto dirinya sedang salam foto dua jari.

"Untuk semua pertanyaan tadi, alhamdulillah saya jawab sesuai apa yang terjadi. Mungkin untuk lebih detail, teman-teman bisa dapat jawaban dari Bawaslu," ujarnya kepada wartawan di Kantor Bawaslu Sulsel, Rabu (2/10).

Yarham mengaku foto dirinya salam dua jari bukan bentuk dukungan kepada Andi Sudirman-Fatmawati. Ia mengaku sebagai aparatur sipil negara (ASN) paham terkait aturan.

"Itu bukan bentuk dukungan. Saya paham (aturan netralitas ASN), saya ASN," tuturnya.

Yarham yang merupakan Kepala Samsat Wilayah 1 Makassar Bapenda Sulsel menjelaskan kronologi terjadinya salam dua jari. Ia berdalih saat itu ada simpatisan salah satu paslon yang melakukan pengurusan pajak kendaraan.

"Cuma pada saat itu, ada simpatisan yang, pada saat itu pelayanan. Beliau mengurus pajak. Dia naik ke atas, ternyata pada saat itu bawa sesuatu yang rencananya bagi-bagi ke bawah, tapi saya larang. Itu kan pelayanan fasilitas publik, apalagi milik pemerintah," bebernya.

Yarham mengaku foto tersebut terjadi pada pada Jumat (27/9) lalu. Ia menyebutkan saat itu sedang istirahat pelayanan.

"Hari Jumat. Saat itu istirahat hari Jumat tanggal 27 (September), saya lagi makan," tegasnya.

Akibat beredarnya foto tersebut, dirinya juga dipanggil oleh Inspektorat dan Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Sulsel. Yarham menambahkan selain dirinya, ada juga dua pegawai Bapenda Sulsel yang juga diperiksa.

"Sudah diperiksa. Hari Senin kemarin, dua hari lalu. BKD juga sudah. Yang dua ini bawahan juga, kami ASN semua," tuturnya.

Yarham mengaku akan melaporkan pihak yang menyebarkan foto dirinya sedang salam dua jari. Ia merasa menjadi korban politik akibat beredarnya video tersebut.

"Saya merasa jadi korban. Saya tidak merampok uang, bukan persoalan korupsi, karena Ini cukup menyita waktu. Terus anak-anak saya di rumah (mengetahui karena) sudah viral," ucapnya. (*)

#Bawaslu Sulsel #Pilgub Sulsel #Bapenda Sulsel #Netralitas ASN #Andi Sudirman-Fatmawati