Redaksi
Redaksi

Selasa, 24 September 2024 16:47

Makassar Resmi Teken Kerja Sama Proyek Pengolahan Sampah Menjadi Energi Listrik (PSEL)

Makassar Resmi Teken Kerja Sama Proyek Pengolahan Sampah Menjadi Energi Listrik (PSEL)

Proyek PSEL Makassar, yang merupakan salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN), diatur dalam Perpres Nomor 35 Tahun 2018 tentang Percepatan Pembangunan Instalasi Pengolah Sampah Menjadi Energi Listrik.

MAKASSAR, BUKAMATANEWS - Setelah melalui proses panjang selama dua tahun, akhirnya Penandatanganan Perjanjian Kerja Sama Pengolahan Sampah Menjadi Energi Listrik (PSEL) Kota Makassar bersama pihak ketiga resmi dilaksanakan. Penandatanganan ini dilakukan oleh Wali Kota Makassar, Moh. Ramdhan Pomanto bersama CTO of SUS Shanghai, Jiao Xuejen, dan Direktur Utama PT Sarana Utama Synergy, Yee Wai Kuen. Acara berlangsung di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi RI, Selasa (24/09/2024), dan disaksikan oleh Asisten Deputi Energi, Ridha Yasser.

Wali Kota Makassar yang akrab disapa Danny Pomanto mengungkapkan kebahagiaannya atas pencapaian ini. "Alhamdulillah, setelah perjalanan panjang dan berbagai kendala, hari ini kerja keras kami terbayar. Ini merupakan langkah penting untuk mewujudkan Makassar sebagai kota yang lebih ramah lingkungan," ujar Danny.

Kerja sama ini mencakup tiga dokumen penting. Pertama, perjanjian dengan PT SUS Shanghai terkait pembangunan dan pengelolaan PSEL. Kedua, perjanjian KSPI yang melibatkan pemanfaatan aset lahan TPA Tamangapa seluas 3,1 hektare. Ketiga, kerja sama terkait proyek pembangunan pabrik di Tamalanrea yang akan memanfaatkan lahan seluas 6,1 hektare selama 30 tahun.

Danny berharap dengan adanya teknologi ini, masalah sampah yang selama ini menjadi keluhan warga dapat segera diatasi. "Kami harap dengan teknologi ini, tidak ada lagi timbulan sampah di kota Makassar. Semua akan diolah menjadi energi listrik, polutan seperti bau, udara, dan tanah akan dikelola sesuai standar baku mutu lingkungan," tambahnya.

Proyek PSEL Makassar, yang merupakan salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN), diatur dalam Perpres Nomor 35 Tahun 2018 tentang Percepatan Pembangunan Instalasi Pengolah Sampah Menjadi Energi Listrik. Kapasitas proyek ini mampu mengolah 1.300 ton sampah per hari, dengan dua jalur pembakaran berkapasitas 2x650 ton dan satu unit pembangkit uap berkapasitas 1x35 MW. Selain mengatasi masalah sampah, proyek ini juga mendukung pengurangan emisi gas rumah kaca dan target netral karbon Indonesia.

CTO SUS Environment, Jiao Xue Jun, menyatakan komitmennya dalam proyek ini sebagai perusahaan energi bersih terkemuka di China. "Kami akan memanfaatkan keunggulan teknologi dan manajemen untuk memastikan pembangunan dan operasi yang efisien," ucapnya.

Proyek ini direncanakan memulai tahap ground breaking pada akhir 2024 dan mulai beroperasi pada 2026. Selain membantu pengelolaan sampah, proyek ini juga akan menciptakan lapangan kerja bagi masyarakat setempat dan mendorong perkembangan industri terkait. Inisiatif ini juga memperkuat kolaborasi antara Indonesia dan China di bidang energi hijau, serta menjadi bagian dari kerangka inisiatif "Belt and Road".

Dengan terealisasinya proyek ini, diharapkan Kota Makassar menjadi contoh penting dalam pengelolaan sampah berbasis energi di Indonesia dan Asia Tenggara.

#PSEL Kota Makassar #Danny Pomanto

Berita Populer