Indonesia Jadi Negara Asia Penerima Investasi Terbesar dari China

BUKAMATA - Laporan dari Griffith University Brisbane dan Fudan University Shanghai mengungkapkan bahwa investasi China di kawasan Asia-Pasifik meningkat 37% menjadi hampir USD20 miliar pada tahun 2023.

Sekitar 50% dari total investasi tersebut mengalir ke Asia Tenggara, dengan Indonesia menjadi penerima terbesar, mencapai USD7,3 miliar.

Sebagian besar investasi tersebut terjadi dalam bentuk akuisisi, seperti akuisisi TikTok terhadap 75% unit e-commerce milik PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO), yakni Tokopedia, senilai USD840 juta.

Hal ini merupakan bagian dari upaya TikTok untuk kembali ke e-commerce Indonesia setelah regulator memaksa untuk memisahkan fitur belanjanya dari fungsi media sosial.

Menurut laporan Nikkei Asia, sekitar USD17 miliar dari total investasi tersebut merupakan kontrak konstruksi, yang sebagian dibiayai oleh pinjaman dari China. Nilai kontrak konstruksi ini meningkat sekitar 14% dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

Data ini menunjukkan kontras dengan penurunan 12% dalam keseluruhan investasi asing langsung ke negara-negara berkembang di Asia tahun lalu. Namun, hal ini sejalan dengan target pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) sebesar sekitar 5% yang ditetapkan oleh pemerintah China untuk tahun 2024.

investasi China di luar negeri, terutama yang terkait dengan Belt and Road Initiative (BRI), masih menjadi fokus utama. Namun, tren menarik yang ditemukan pada tahun 2023 adalah munculnya keterlibatan investasi hijau China dalam sektor energi dan pertambangan di kawasan Asia-Pasifik.

Data menunjukkan bahwa aktivitas investasi China di kawasan ini mulai kembali ke praktik-praktik sebelum pandemi Covid-19, di mana investasi menjadi komponen utama dari keterlibatan China di Asia-Pasifik.