Gelora Sulsel Minta Rekapitulasi Suara di Kecamatan Ditunda

MAKASSAR,BUKAMATA - Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai Gelombang Rakyat Indonesia (Gelora) Sulawesi Selatan (Sulsel) mengirimkan surat kepada Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sulsel untuk menunda rekapitulasi suara di tingkat kecamatan yang dimulai hari ini, Minggu 18 Februari 2024

Surat yang ditandatangani oleh Sekretaris DPW Gelora Sulsel, Mudzakkir Ali Djamil, tersebut menyebutkan beberapa alasan yang mendasari permintaan penundaan.

Salah satunya adalah masih banyaknya petugas Panitia Pemungutan Suara (PPS) di tingkat kelurahan yang belum menempelkan salinan formulir C Hasil pemilu di tempat umum.

"Alasan kami meminta penundaan rekapitulasi suara di tingkat kecamatan diantaranya masih banyaknya petugas PPS ditingkat kelurahan yang belum menempelkan salinan C Hasil pemilu ditempat umum sehingga menyulitkan saksi PPK Partai Gelora mengakses salinan C Hasil tersebut," tulis Mudzakkir dalam keterangan yang diterima Bukamatanews Minggu 18 Februari 2024.

Mudzakkir mengatakan, menempelkan salinan C Hasil pemilu di tempat umum adalah kewajiban PPS sesuai dengan Pasal 391 Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilihan Umum.

Bagi PPS yang tidak mematuhi aturan tersebut, akan diancam pidana sebagaimana Pasal 508 UU Pemilu.

"Karena itu kami meminta KPU Sulsel untuk segera menyampaikan kepada seluruh KPUD kab/kota agar menunda rekapitulasi kecamatan sampai anggota PPS menempelkan hasil perhitungan dari seluruh TPS diwilayah kerjanya," lanjut Mudzakkir.

Menurut Mudzakkir, penundaan rekapitulasi suara di tingkat kecamatan tidak akan mengganggu jadwal rekapitulasi di tingkat provinsi yang direncanakan pada 20 Maret 2024.

Ia berharap KPU Sulsel dapat mengabulkan permintaan Partai Gelora Sulsel demi terwujudnya pemilu yang jujur, adil, dan transparan.

"Kami berharap KPU Sulsel dapat memahami dan menghormati aspirasi kami sebagai partai politik peserta pemilu. Kami juga mengapresiasi kinerja KPU Sulsel yang telah melaksanakan pemilu dengan baik dan lancar," ucap Mudzakkir.