Efek Prabowo-Gibran: IHSG Catat Rekor, ATH pada Sesi I Perdagangan Hari Ini

BUKAMATA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat pada perdagangan sesi I Kamis 15 Februari 2024, setelah hasil perhitungan cepat atau quick count menunjukkan bahwa pasangan calon (paslon) nomor urut 2, yakni Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka unggul.

Per pukul 10:24 WIB, IHSG naik 1,51% ke posisi Rp7.318,294. Bahkan, IHSG sempat meningkat hingga lebih dari 2% dan sempat mencapai level tertinggi sepanjang masa (all time high/ATH) beberapa menit setelah pembukaan sesi I hari ini.

Nilai transaksi indeks pada perdagangan sesi I hari ini mencapai sekitar Rp6,1 triliun dengan melibatkan 9 miliaran saham yang berpindah tangan sebanyak 695.291 kali.

Beberapa sektor terpantau menguat dan turut mendukung kenaikan IHSG pada sesi I hari ini, seperti sektor bahan baku sebesar 2,49%, konsumer primer sebesar 2,02%, keuangan sebesar 1,44%, dan infrastruktur sebesar 1,09%.

Selain itu, beberapa saham juga menjadi penopang (movers) IHSG pada sesi I hari ini. Berikut saham-saham yang menjadi movers IHSG.

Emiten Kode Saham Indeks Poin Harga Terakhir Perubahan Harga

Bank Rakyat Indonesia (Persero) BBRI naik 20,70 menjadi 6.150 atau setara 2,50%. Bank Mandiri (Persero) BMRI naik 18,45 menjadi 7.225 atau setara 2,85%. Sementara, Bank Central Asia BBCA naik 13,87 menjadi 9.900 atau setara 1,80%.

Dari sektor perbankan yang paling tinggi adalah Bank Negara Indonesia (Persero) BBNI yang naik 10,12 menjadi 6.150 atau setara 4,68%.

Adapula dari sektor lain yaitu Amman Mineral Internasional AMMN naik 5,93 menjadi 7.775 atau sebesar 2,30%. Sedangkan dari sektor energi Merdeka Battery Materials MBMA meroket 5,01 menjadi 705 atau setara 12,80%.

Per hari ini pukul 10:00 WIB, pasangan Prabowo-Gibran masih unggul di sejumlah poling quick count, dengan rata-rata lebih dari 58%.

Berdasarkan hasil quick count tersebut, maka ada potensi bahwa Pilpres 2024 ini akan berlangsung satu putaran saja.

Jika satu putaran benar terjadi, hal ini setidaknya memberikan kepastian bagi pelaku pasar untuk mengalokasikan dananya dalam berinvetasi di Indonesia dan dapat menggarahkan pasar keuangan Indonesia, termasuk IHSG.