Siswi MTsN 1 Makassar Persembahkan Medali Emas PON Aceh-Sumut untuk Sulsel
16 September 2024 22:47
Pemahaman akan faktor risiko dan fundamental instrumen keuangan menjadi kunci untuk mengambil keputusan yang bijak.
BUKAMATA - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memberikan tips investasi agar tidak terjebak dalam penipuan investasi bodong yang semakin merajalela di masyarakat.
Dalam sebuah pernyataan, Sri Mulyani menyoroti rendahnya literasi keuangan di Indonesia, meskipun tingkat inklusi keuangan sudah mencapai 85%.
"Saat ini, masyarakat muda memang lebih mudah dan sudah mahir mengakses layanan keuangan. Namun, yang menjadi masalah, mereka tidak mengimbanginya dengan pemahaman terhadap instrumen-instrumen keuangan itu," ungkap Sri Mulyani.
Menurut Sri Mulyani, di tengah perkembangan teknologi digital, masyarakat muda cenderung mudah tergoda oleh janji keuntungan besar tanpa memahami risiko yang mungkin terjadi.
Untuk menghindari penipuan investasi, Sri Mulyani memberikan beberapa tips:
Untuk menghindari penipuan investasi, Sri Mulyani memberikan beberapa tips:
Pahami Instrumen Keuangan
Sebelum berinvestasi, penting untuk memahami instrumen keuangan yang akan digunakan.
"Makanya anda harus literated, dia ngincer uang anda untuk investasi atau untuk menipu, yang tipu-tipu itu jahat banget. Makin menarik, kalian harus makin waspada," tegas Sri Mulyani
Pemahaman akan faktor risiko dan fundamental instrumen keuangan menjadi kunci untuk mengambil keputusan yang bijak.
Waspadai Tawaran Menggiurkan
Jangan tergoda oleh tawaran investasi yang menjanjikan keuntungan besar tanpa risiko.
Sri Mulyani menekankan pentingnya untuk waspada terhadap tawaran yang terlalu menggiurkan, terutama jika tidak didukung oleh data dan fundamental yang jelas.
"Menawarkan masuk ke dalam investasi ini dijamin hasilnya 200%, dan selamat dunia akhirat, pakai gitu lagi. Langsung beli aja, tidak tahu, dan makin anda mudah di-attrack, diberikan iming-iming," ucapnya
Perhatikan Data dan Fundamental:
Menkeu menegaskan jangan terbuai oleh penampilan atau janji manis dari pihak yang menawarkan investasi.
"Kelihatannya bagus, mukanya kayak malaikat, janjinya bagus semua itu yang harus dicurigai, kalau tenang bosenin angka terus, mungkin oh dia enggak butuh duit, baru keren. Enggak juga sih, pokoknya lihat datanya, fundamentalnya," ungkapnya.
Lebih baik untuk memeriksa data dan fundamental yang mendukung investasi tersebut, daripada hanya terpaku pada daya tarik luar.
16 September 2024 22:47
16 September 2024 21:55
16 September 2024 21:34
16 September 2024 21:14