BUKAMATA - Pada perdagangan Selasa 16 Januari 2024, nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat mengalami pelemahan sebesar 0,03%, menjatuhkannya ke level Rp15.555 per dolar AS.
Pengamat pasar uang, Ariston Tjendra, mengidentifikasi ketegangan di Timur Tengah sebagai pemicu pelaku pasar yang cenderung memilih aset dolar AS sebagai tempat aman, mengakibatkan penguatan dolar AS terhadap mata uang lainnya.
"Indeks dolar AS pagi ini bergerak di kisaran 102.8, sedangkan sebelumnya berada di kisaran 102.4," ujar Ariston dilansir dari Katadata.co.id, Selasa
Ketegangan di Timur Tengah dipicu oleh serangan AS dan Inggris ke markas Houthi di Yaman, diikuti serangan balasan Houthi ke kapal-kapal komersial AS di Laut Merah, serta konflik lainnya di kawasan tersebut.
Pelaku pasar global mulai khawatir bahwa ketegangan-ketegangan tersebut dapat mengganggu perekonomian secara keseluruhan. Indeks saham Asia juga menunjukkan penurunan, mencerminkan upaya pelaku pasar untuk menghindari aset berisiko.
"Pagi ini, rupiah berpotensi melemah menuju 15.600, dengan potensi support di kisaran 15.530," tambah Ariston.
Beberapa mata uang Asia, seperti baht Thailand, ringgit Malaysia, yen Cina, peso Filipina, dolar Singapura, dan yuan Jepang, juga mengalami pelemahan terhadap dolar AS dalam perdagangan ini.