Cerita Pemilik Sumur Bor, Bersyukur Tetap Nikmati Air di Tengah Kekeringan

BUKAMATA, MAKASSAR - Makassar dilanda kekeringan. Akibatnya sejumlah warga tidak mendapat pasokan air bersih dari PDAM.

Tapi tidak bagi Ishak. Warga Kelurahan Tamamaung, Kecamatan Panakkukang ini memiliki sumur bos yang tidak pernah kering. Bahkan saat kekeringan melanda.

Dari penuturannya, sumur miliknya itu sudah ada sejak rumahnya dibangun sekitar 1990. Hingga kini sumurnya itu tetap menyediakan air yang dipakai sehari-hari.

"Alhamdulillah ini sumur ada terus airnya. Jadi kami di sini punya alternatif kalau lagi kekeringan. Meskipun ya kualitas air sumur dan PDAM kan beda, tapi kami tetap bersyukur," katanya, Kamis 31 Agustus 2023.

Bahkan sejak awal mula rumahnya ini dibangun, lanjut dia, banyak tetangganya yang meminta air sumurnya untuk dibawa ke rumah masing-masing.

"Dari cerita orang tua saya dulu, waktu air PDAM belum masuk, tetangga ambil air di sini. Jadi sumur ini banyak juga sejarahnya di rumah ini," jelasnya.

Sementara penyebab sumurnya tidak pernah kering, kata Ishak, karena rumahnya dulu merupakan bekas rawa yang ditimbun menjadi rumah.

"Katanya dulu di sini bekas rawa. Jadi pas rumah ini dibangun, bikin sumur juga, ya airnya tentu banyak. Tapi intinya meskipun air PDAM sekarang kurang karena air bakunya kurang, kita tetap butuh air PDAM dan kami harap masalah ini cepat teratasi," harapnya.

Sekadar diketahui, prediksi BMKG mengenai kekeringan yang akan melanda kota Makassar dan Sulawesi Selatan secara umum kini mulai terasa dampaknya.

Masyarakat dari 9 wilayah kecamatan di Makassar mulai mengalami kekurangan air bersih .

Kecamatan Tamalanrea, Tallo, Panakkukang, Ujung Tanah, Ujung Pandang, Makassar, Bontoala, Wajo, dan Biringkanaya adalah kecamatan yang saat ini menghadapi kesulitan pasokan air bersih dari PDAM Pemkot Makassar.

Direktur Utama PDAM Kota Makassar, Benny Iskandar, menjelaskan bahwa sumber air baku dari bendungan Leko Pancing mengalami penurunan yang signifikan, menyebabkan debit air sangat kurang.

"Kami sedang menghadapi penurunan sumber air baku dari bendungan Leko Pancing. Situasi ini telah berlangsung selama tiga bulan terakhir, tetapi dampaknya baru dirasakan oleh warga dalam tiga hari terakhir," ungkap Benny pada Rabu, 30 Agustus 2023.