Wiwi
Wiwi

Rabu, 17 Mei 2023 10:26

Jusuf Hamka Marahi Willianto Tanta Gegera HT Klaim Tionghoa Dukung Capres Pilihan Jokowi

Jusuf Hamka Marahi Willianto Tanta Gegera HT Klaim Tionghoa Dukung Capres Pilihan Jokowi

Jusuf mengatakan tidak pernah memberikan kuasa untuk mengatakan bahwa masyarakat Tionghoa diwakili oleh seseorang untuk mendukung capres tertentu.

MAKASSAR, BUKAMATA - Beredar kabar bahwa warga Tionghoa di Indonesia bakal memilih Capres yang dipilih Jokowi pada Pemilu 2024.

Kabar itu disampaikan langsung Pembina Paguyuban Sosial Marga Tionghoa Indonesia (PSMTI) Hary Tanoesoedibjo saat mendampingi anggota PSMTI bertemu Jokowi di Istana Kepresidenan Jakarta, belum lama ini.

Hary Tanoe mengklaim, masyarakat Tionghoa selama ini mendukung semua kebijakan Jokowi. Selain itu, mereka juga akan mendukung keputusan Jokowi tentang capres di Pilpres 2024.

Menanggapi hal itu, Ketua Dewan Penasehat Persatuan Islam Tionghoa Indonesia, Jusuf Hamka marah besar. Ia membantah klaim Ketua Umum Perindo tersebut soal masyarakat Tionghoa akan mendukung calon presiden (capres) yang dijagokan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Pilpres 2024.

Sebagai orang Tionghoa, Jusuf mengatakan tidak pernah memberikan kuasa untuk mengatakan bahwa masyarakat Tionghoa diwakili oleh seseorang untuk mendukung capres tertentu.

Menurutnya, masyarakat Tionghoa tersebar di berbagai partai politik, sehingga tidak mungkin masyarakat Tionghoa ingin diwakili oleh seseorang saja.

Jusuf juga mengaku telah berbicara via telepon dengan Ketua Umum PSMTI, Wilianto Tanta guna mengklarifikasi klaim yang telah dilayangkan sebelumnya.

"Jusuf Hamka mewakili Ketua PSMTI Wilianto karena tidak berani untuk berbicara. Saya sudah telepon pada Selasa (16/5) sore kami bicara kurang lebih bicara 15 menit 7 detik," ungkap Jusuf Hamka dilansir dari CNN, Rabu (17/5/23).

Kata Jusuf, Wilianto mengaku tak pernah memberikan kuasa kepada Hary Tanoe untuk mengeluarkan pernyataan atas nama PSMTI. Terlebih, organisasi tersebut merupakan organisasi sosial, bukan politik.

"Saya marahi ketua PSMTI 'Kamu jangan pakai-pakai nama warga Tionghoa'. Dia (Wilianto) minta-minta maaf, bukan dia, dan dia tidak juga pernah memberikan wewenang kepada Hary Tanoe untuk bicara atas nama PSMTI walaupun dia (Hary) penasehat," katanya.

"Jadi, statement apapun harus dari ketua umum. Kedua, organisasi PSMTI bukan organisasi politik, ini organisasi sosial dan tidak dibenarkan untuk membicarakan politik atau cawe-cawe di politik," tambah Jusuf Hamka.

Meski demikian, Jusuf mengaku tetap menghormati Jokowi. Namun tidak benar bahwa masyarakat Tionghoa akan mengikuti pilihan Jokowi di Pilpres 2024.

"Pak Jokowi orang baik. Tapi bukan berarti pilihan pak Jokowi harus diikuti oleh masyarakat Tionghoa, ini salah kaprah kalau begini dan menjerumuskan orang-orang Tionghoa yang tidak tahu apa-apa, yang cuma diklaim seolah-olah Hary Tanoe mewakili orang-orang Tionghoa".

"Pernyataan yang telah disampaikan Hary Tanoe itu ngawur dan membuat resah masyarakat Tionghoa," kata Jusuf.

Lebih lanjut, Jusuf Hamka meminta agar politikus-politikus Tionghoa untuk tidak mengklaim ataupun menyeret masyarakat Tionghoa dalam kegiatan berpolitik jelang Pilpres 2024.

"Politik merupakan hak individu masing-masing. Berpolitik dengan elegan dan santun tanpa mengklaim,"tukas Jusuf Hamka.

#jusuf hamka #willianto tanta #PSMTI #capres #hary tanoesoedibjo