Majelis Umum PBB Desak Israel Berhenti Jajah Palestina
19 September 2024 10:06
Thomas mengatakan, dalam suasana bermaaf-maafan saat ini, dengan tulus ia meminta maaf atas sikap kritisnya pada kriteria wujudul hilal yang diaggapnya usang secara astronomi.
BUKAMATA - Peneliti Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Thomas Djamaluddin meminta maaf pada seluruh warga Muhammadiyah atas pernyataanya di media sosial yang jadi pemicu kegaduhan.
Pernyataan maaf itu disampaikan Thomas melalui unggahan di akun Facebooknya, dilansir Rabu (26/4/23).
"Dengan tulus saya memohon maaf kpd Pimpinan dan warga serta teman2 Muhammadiyah. Semoga kesatuan ummat bisa segera terwujud," kata Thomas sembari mengunggah gambar berisi tulisan permintaan maaf dan klarifikasinya.
Thomas mengatakan, dalam suasana bermaaf-maafan saat ini, dengan tulus ia meminta maaf atas sikap kritisnya pada kriteria wujudul hilal yang diaggapnya usang secara astronomi.
"..dan sikap ego organisasi yang menghambat dialog menuju titik temu," kata Thomas.
Thomas menyatakan tak ada kebencian atau kedengkian dirinya pada Muhammadiyah.
"Tidak ada kebencian atau kedengkian saya pada organisasi Muhammadiyah," katanya.
Ia memuji Muhammadiyah sebagai aset bangsa yang luar biasa. Thomas juga mengaku hanya ingin mendorong perubahan untuk bersama-sama mewujudkan kesatuan umat secara nasional
Thomas juga mengaku setiap ada perbedaan hari raya ia kerap mengulang-ulang, mengingatkan bahwa perbedaan itu mestinya bisa diselesaikan dan bukan dilestarikan.
"Sekali lagi saya mohon maaf dengan tulus kepada pimpinan dan warga Muhammadiyah atas ketidaknyamanan dan kesalahfahaman yang terjadi," katanya.
Sebelumnya peneliti BRIN yang lain Andi Pangerang Hasanuddin juga meminta maaf pada warga Muhammadiyah terkait pernyataanya yang bernada mengancam di media sosial. Pernyataan Andi itu mengomentari unggahan Thomas di Facebook.
Andi mengaku geram karena Thomas diserang oleh sejumlah akun terkait perbedaan metode penetapan 1 Syawal.
Kasus ancaman di media sosial ini sudah dilaporkan ke polisi.
Pengurus Pusat (PP) Pemuda Muhammadiyah ke Bareskrim Polri terkait ancaman pembunuhan yang disampaikan melalui media sosial.
Laporan tersebut diterima dengan Nomor LP/B/76/IV/2023/SPKT/Bareskrim Polri, tertanggal 25 April dengan nama pelapor Nasrullah selaku Ketua Bidang Hukum dan HAM Pemuda Muhammadiyah.
Di sisi lain, Polres Jombang, Jawa Timur mengaku sudah memeriksa Andi terkait kasus ancaman kepada warga Muhammadiyah.
Kasatreskrim Polres Jombang AKP Aldo Febrianto mengatakan Andi sudah menjalani pemeriksaan di Polres Jombang, pukul 13.00 WIB hingga 15.00 WIB.
"Untuk terlapor [Andi Pangerang] sudah datang tadi, kooperatif, sudah kami mintai keterangan awal," kata Aldo dilansir dari CNN.
Aldo menyebut pemeriksaan ini masih tahap awal penyelidikan. Polisi tengah mengumpulkan bukti serta mendalami unsur pasal yang dilanggar.
BRIN secara kelembagaan juga sudah meminta maaf pada Muhammadiyah terkait masalah ini.
19 September 2024 10:06
19 September 2024 08:46
19 September 2024 08:35
19 September 2024 08:08
19 September 2024 07:18
19 September 2024 07:18
19 September 2024 08:46
19 September 2024 08:08
19 September 2024 08:35
19 September 2024 10:06