BPBD Sulsel dan Ehime University Jepang Kerjasama Mitigasi dan Penanggulangan Bencana

MAKASSAR, BUKAMATA - Dalam rangka menjalin kerjasama terkait penanggulangan Bencana, Tim Ehime University Jepang melakukan kunjungan dan diskusi terkait mitigasi dan penanggulangan bencana di Provinsi Sulsel.

Tim Ehime ini dipimpin oleh Prof Tsuyoshi Hatori serta didampingi oleh Tim Pusat Studi Kebencanaan Unhas yang dipimpin Dr Ilham.

Kepala Pelaksana BPBD Provinsi Sulsel, Amson Padolo bersama Kabid Kedaruratan dan Logistik Amran, serta beberapa pejabat struktural BPBD menerima tim tersebut. Sekaligus menyampaikan berbagai program Pemprov dalam penanggulangan bencana di Sulsel.

Amson mengatakan, sebagaimana arahan Gubernur Sulsel bahwa BPBD selalu hadir dan siap dalam setiap jenis bencana yang terjadi. Serta melakukan program nyata baik dalam fase pencegahan dan kesiapsiagaan, fase kedaruratan maupun fase rehab rekon.

Untuk fase pencegahan dan kesiapsiagaan, BPBD telah melengkapi dokumen kebencanaan seperti Dokumen Resiko Bencana, Dokumen Rencana Penanggulangan Bencana, Renkon Banjir dan Renkon Tanah Longsor, penyiapan muatan lokal kebencanaan pada SMA/SMK dan berbagai program lain.

Untuk fase kedaruratan dan logistik antara lain penyaluran logistik bencana serta pengelolaan Aplikasi Sistem Analisa Data dan Pelaporan Bencana (Si-Andalan) dan lainnya.

Untuk Fase Rehabilitasi dan Rekonstruksi antara lain memfasilitasi dan pendampingan Kabupaten/Kota yang telah terdampak bencana untuk Dana Rehab dan Rekonstruksi, serta kerjasama Pusat Studi kebencanaan Unhas untuk KKN Tematik.

Prof Hatori dari Ehime University juga menyampaikan, berbagai program mitigasi kebencanaan yang selama ini dilaksanakan di Jepang, dan bagaimana membentuk masyarakat tanggap bencana.

Dalam kurun dua bulan, BPBD Sulsel telah menerima sebanyak dua kali kunjungan lembaga dari luar negeri. Dimana sebelumnya, 6 Februari 2023, juga telah menerima Crisis Preparedness Team Pemerintah Australia yang didampingi Konjen Australia Mrs Bronwyn Robbins dengan tujuan studi kebencanaan di Provinsi Sulsel. (*)