Dewi Yuliani
Dewi Yuliani

Senin, 29 Desember 2025 11:00

Amson Padolo
Amson Padolo

Peringatan Dini Cuaca Ekstrem, Tiga Daerah di Sulsel Rawan Bencana Hidrometeorologi

Dengan kewaspadaan bersama dan akses informasi yang cepat, diharapkan potensi dampak bencana hidrometeorologi dapat diminimalkan, sehingga aktivitas masyarakat pada akhir tahun dapat berlangsung dengan aman dan lancar.

MAKASSAR, BUKAMATANEWS — Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Makassar mengeluarkan peringatan dini cuaca ekstrem pada periode 21 - 31 Desember 2025. Sejumlah daerah di Sulsel masuk dalam kategori Waspada, Siaga, dan bahkan Awas.

Menyusul peringatan dini BMKG tersebut, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Sulsel mengimbau seluruh masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan. Kepala BPBD Sulsel, Amson Padolo, mengatakan, sejumlah wilayah di Sulsel saat ini berada pada status Waspada hingga Awas, khususnya Kabupaten Barru, Pangkajene dan Kepulauan (Pangkep), Maros, serta Kota Makassar.

"Kondisi ini berpotensi menimbulkan hujan sedang hingga lebat, yang dapat disertai kilat/petir serta angin kencang, dan berdampak signifikan terhadap peningkatan tinggi gelombang laut di wilayah perairan Sulawesi Selatan," kata Amson, Minggu, 28 Desember 2025.

Amson menjelaskan, dampak paling berisiko saat ini terjadi di wilayah perairan Kabupaten Pangkep dan daerah pesisir lainnya, seiring meningkatnya tinggi gelombang yang dapat membahayakan aktivitas pelayaran dan transportasi laut.

Ia juga mengonfirmasi telah terjadi insiden tragis akibat cuaca buruk di perairan Pulau Sarappo, Kabupaten Pangkep, yang menyebabkan sebuah kapal motor tenggelam.

"Kami menerima laporan adanya kapal motor yang tenggelam akibat cuaca ekstrem. Kejadian ini mengakibatkan tiga orang saudara kita meninggal dunia, termasuk salah satunya adalah Camat Liukang Tupabbiring. Kami menyampaikan duka cita yang mendalam atas peristiwa ini," ujar Amson.

BPBD Sulsel meminta kepada masyarakat, nelayan, serta pelaku perjalanan laut dalam melakukan pelayaran agar senantiasa memantau dan mendapat informasi yang jelas dari Syahbandar atau otoritas terkait. Apakah menunda perjalanan atau dapat melakukan perjalanan.

"Setiap akan melakukan perjalanan melalui laut itu senantiasa mengikuti petunjuk dan sekaligus melaporkan ke Syahbandar atau otoritas terkait," tegasnya.

"Kalau disampaikan bahwa kondisi cuaca tidak memungkinkan untuk berlayar, jangan dulu berlayar untuk menghindari kondisi yang tidak kita harapkan," tambahnya. .

Selain itu, BPBD Sulsel juga mengingatkan para pengelola objek wisata, khususnya di wilayah perairan yang masuk kategori Waspada, Siaga, dan Awas, agar meningkatkan kehati-hatian dan membatasi aktivitas wisata bahari.

Terkait langkah antisipatif, Amson menegaskan bahwa BPBD Sulsel telah melakukan kesiapsiagaan sejak awal musim penghujan, bahkan sebelum status cuaca ekstrem ditetapkan. Dengan kondisi cuaca yang terus berkembang, BPBD Sulsel memastikan peningkatan tingkat kewaspadaan serta pelibatan personel dalam jumlah lebih besar sesuai kebutuhan di lapangan.

Ia juga meminta masyarakat secara aktif memantau perkembangan cuaca dari kanal resmi BMKG dan media terpercaya.

"Kami meminta masyarakat untuk terus memantau perkembangan cuaca secara mandiri melalui kanal resmi BMKG," tutup Amson.

Sedangkan, Prakirawan BMKG Nur Asia Utami, menjelaskan bahwa peringatan dini cuaca ekstrem dikeluarkan ketika terdapat potensi curah hujan dengan intensitas sangat lebat hingga ekstrem, yakni lebih dari 100 milimeter per hari.

"Saat ini BMKG Sulsel mengeluarkan informasi peringatan dini cuaca berupa hujan sedang hingga lebat, serta peringatan dini cuaca berisiko yang diperbarui setiap hari," ujarnya.

Terkait prakiraan cuaca pada malam pergantian tahun, Nur Asia Utami menyampaikan bahwa secara umum kondisi cuaca di wilayah Sulsel diprakirakan berawan dan berpotensi terjadi hujan ringan. Kondisi ini diharapkan menjadi perhatian masyarakat yang akan melakukan aktivitas di luar ruangan saat perayaan tahun baru.

Untuk wilayah pesisir, BMKG mencatat potensi hujan ringan hingga sedang yang dapat disertai angin kencang/kuat. Kecepatan angin diprakirakan dapat mencapai hingga 40 kilometer per jam.

Sementara itu, intensitas hujan yang lebih tinggi diprakirakan berpotensi terjadi pada dini hari hingga pagi hari. Meski demikian, tidak menutup kemungkinan hujan dapat berlangsung sepanjang hari, mengingat sebagian besar wilayah Sulsel saat ini telah memasuki musim penghujan.

BMKG Sulsel mengimbau masyarakat untuk terus meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi peningkatan curah hujan di akhir tahun, khususnya di wilayah dengan risiko banjir yang cukup tinggi. Masyarakat juga diharapkan aktif memantau informasi cuaca terbaru melalui aplikasi INFO BMKG serta akun media sosial resmi BMKG sebagai sumber informasi yang valid dan terkini.

Dengan kewaspadaan bersama dan akses informasi yang cepat, diharapkan potensi dampak bencana hidrometeorologi dapat diminimalkan, sehingga aktivitas masyarakat pada akhir tahun dapat berlangsung dengan aman dan lancar. (*)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.
#Peringatan dini cuaca ekstrem #BPBD Sulsel #BMKG #Bencana hidrometeorologi