Korban Tewas Gempa Turki Hampir 8 Ribu Jiwa, Presiden Erdogan Umumkan Status Darurat

BUKAMATA - Korban tewas akibat gempa bumi yang mengguncang Turki dan Suriah hampir mencapai 8.000 jiwa. Sementara korban luka dilaporkan mencapai puluhan ribu orang.

Organisasi sukarelawan asal Suriah, White Helmets Suriah, mencatat korban meninggal akibat gempa  tersebut sebanyak 7.926 orang. Rinciannya, 5.894 jiwa berada di wilayah Turki dan 2.032 di wilayah Suriah. 

"Diperkirakan korban tewas akan meningkat secara signifikan," kata laporan White Helmets seperti dikutip dari Guardians, Rabu, 8 Februari 2023. Karena itu, upaya pencarian terhadap para korban yang terjebak di reruntuhan gedung terus dilakukan. 

Lembaga bantuan internasional sudah mengingatkan dampak bencana di Suriah barat laut. Di sana, jutaan orang yang rentan dan terlantar harus mengandalkan dukungan kemanusiaan. 

Upaya penyelamatan besar-besaran sedang dilakukan melalui komunitas global. Tentunya dengan menawarkan bantuan dalam operasi pencarian dan pemulihan.

Status Darurat

Presiden Turki, Recep Tayyip, Erdogan mengumumkan pemberlakuan status keadaan darurat selama tiga bulan di 10 provinsi terdampak gempa. "Keputusan ini diambil agar aktivitas pencarian dan penyelamatan berjalan maksimal," katanya seperti dikutip Xinhua.

Selain itu, hasil kajian yang dilakukan setelah penanganan pasca-gempa dapat dilaksanakan secepatnya. Presiden Erdogan sebelumnya sudah menetapkan masa berkabung selama tujuh hari untuk mengenang para korban. 

Otoritas Manajemen Bencana dan Kedaruratan (AFAD) Turki menyebutkan korban gempa tersebar di sejumlah provinsi. Antara lain Kahramanmaras, Adana, Adiyaman, Osmaniye, Hatay, Kilis, dan Malatya di Turki bagian selatan. Provinsi lainnya antara lain Sanliurfa, Diyarbakir, dan Gaziantep, di Turki bagian tenggara.

Gempa bermagnitudo 7,7 mengguncang Provinsi Kahramanmaras pada Senin, 6 Februari 2023, pukul 04.17 dini hari waktu setempat (08.17 WIB). Menyusul kemudian gempa bermagnitudo 6,4 di Provinsi Gaziantep dan bermagnitudo 7,6 pukul 13.24 waktu setempat juga di Provinsi Kahramanmaras. (*)