Redaksi
Redaksi

Selasa, 07 Februari 2023 22:30

Kasus Baru Anak Gagal Ginjal Setelah Konsumsi Obat Batuk Praxion

Penghentian sementara penggunaan obat sirop Praxion tersebut dilakukan sebagai bentuk pencegahan sambil menunggu hasil investigasi dari pihak yang berwenang.

Kasus Baru Anak Gagal Ginjal Setelah Konsumsi Obat Batuk Praxion

Pada kasus pasien meninggal, diketahui merupakan anak berusia satu tahun. Anak tersebut mengalami demam pada 25 Januari 2023 dan diberi obat penurun demam yang dibeli di apotek.

BUKAMATA - Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) meminta seluruh dokter anak untuk memberhentikan penggunan obat sirup Praxion hingga investigasi selesai. Imbauan ini menyusul kembali ditemukannya kasus baru gagal ginjal akut di DKI Jakarta. Ketua Pengurus Pusat Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) dr Piprim Basarah Yanuarso mengatakan penghentian sementara pemberian obat sirup Praxion ini sebagai bentuk pencegahan gagal ginjal akut.

"Secara internal kami menginstruksikan kepada seluruh anggota IDAI untuk sementara menghentikan dulu penggunaan obat sirop dengan merek Praxion ini, sampai nanti ada hasil resmi dari yang berwenang," kata Ketua Umum IDAI, dr Piprim Basarah Yanuarso di Jakarta, Senin (6/2/2023).

Penghentian sementara penggunaan obat sirop Praxion tersebut dilakukan sebagai bentuk pencegahan sambil menunggu hasil investigasi dari pihak yang berwenang. Berkaca dari kasus gangguan ginjal akut yang sebelumnya sempat merebak di hampir seluruh Indonesia, Piprim mengatakan, hingga kini baru ada satu laporan kasus meninggal dunia pada anak akibat mengonsumsi obat sirup praxion.

"Ini berbeda dengan kasus-kasus sebelumnya, yang kami mendengarkan laporan dari berbagai daerah, dari berbagai anggota dokter spesialis anak, anggota IDAI, yang dulu itu kan memang laporannya dari berbagai daerah, dan sekarang yang konfirmasi ini satu di Jakarta. Meskipun demikian kami tetap melakukan tindakan preventif supaya tidak jatuh korban berikutnya," katanya.

Sebelumnya, juru bicara Kemenkes RI Mohammad Syahril mengungkapkan, dari dua kasus yang dilaporkan, satu pasien masih berstatus suspek. Sementara satu kasus lainnya terkonfirmasi meninggal dunia.

Pada kasus pasien meninggal, diketahui merupakan anak berusia satu tahun. Anak tersebut mengalami demam pada 25 Januari 2023 dan diberi obat penurun demam yang dibeli di apotek. Pada 28 Januari, pasien mengalami batuk, demam, pilek, dan tidak bisa buang air kecil (anuria). Kemudian, anak tersebut diperiksa di Puskesmas Pasar Rebo dan mendapat rujukan ke Rumah Sakit Adhyaksa.

Lantaran ada keluhan GGAPA, pasien akhirnya dirujuk ke RSCM. Namun pihak keluarga menolak dan memaksa pulang paksa.Tepatnya 1 Februari, orang tua membawa pasien ke RS Polri dan mendapatkan perawatan di ruang IGD, pasien saat itu sudah mulai buang air kecil. Di hari yang sama, akhirnya dirujuk ke RSCM untuk menerima terapi fomepizole.

"Namun 3 jam setelah di RSCM pada pukul 23.00 WIB pasien dinyatakan meninggal dunia," lanjut dr Syahril.

Sampai saat ini Kemenkes RI masih melakukan pengujian sampel darah pada pasien untuk melihat kemungkinan penyebab meninggalnya, termasuk dugaan cemaran etilen glikol dan dietilen glikol di luar ambang batas aman pada obat sirup tersebut.

#sirup batuk #gagal ginjal #IDI

Berita Populer