Wapres Gibran Buka Gebyar ABG, Dorong Kolaborasi Nasional untuk Kemandirian Obat
15 November 2025 21:15
Sikap arogan itu ditunjukkan Muh Yusuf yang diduga membela anak anggota DPRD Wajo,
WAJO, BUKAMATA - Anggota Dinas Perhubungan (Dishub) Wajo, Muh Yusuf telah mendapat teguran tertulis dari instansinya itu, usai bersikap arogan dengan seorang Juru Parkir (Jurkir).

Sikap arogan itu ditunjukkan Muh Yusuf yang diduga membela anak anggota DPRD Wajo, yang menganiaya Jukir itu di Jalan Andi Paggaru, Teddaopu, Kecamatan Tempe, Senin (30/1/2023) kemarin.
Terdapat empat poin yang dikeluarkan oleh Dishub Wajo atas perbuatan Muh Yusuf yang tertuang dalam surat 800.1.10.1/30/Dishub.
1. Memberikan sanksi membebas tugaskan sementara pada semua kegiatan penugasan di lapangan terkait dengan pengaturan, pengamanan dan pengawasan lalu lintas.
2. Menarik kendaraan roda dua yang bersangkutan dan diserahkan kepada pengguna barang.
3. Sejak surat teguran diberikan saudara tetap melaksanakan kewajiban sebagai ASN dan masuk kantor setiap hari kerja pada Bidang Perhubungan Darat Dishub Kab Wajo
4. Surat teguran ini dapat menjadi dasar penjatuhan sanksi disiplin sebagai pegawai negeri sipil, apabila yang bersangkutan tidak menunjukkan perilaku yang baik dan tidak mematuhi teguran ini.
Sementara itu, Muh Yusuf dan Aan Saputra Wijaya, anak Anggota DPRD Wajo belum diperiksa polisi terkait kasus penganiyaan itu.
Kasat Reskrim Polres Wajo, AKP Theodorus Echeal mengatakan, meski telah menerima laporan korban, namun pihaknya masih menunggu hasil visum dari rumah sakit.
"Kita masih kumpulin saksi, alat bukti, sama visum kan belum ada. Tadi pagi korban udah saya periksa semua," katanya saat dikonfirmasi.
Seupa dengan Muh Yusuf, anggota DPRD Wajo juga belum diperiksa polisi karena hasil visum korban belum keluar.
"Selepas visum, baru kita tunggu konfirmasinya. Intinya semua masih proses penyelidikan," ujar Theodorus.
Diketahui, usai menganiaya seorang juru parkir, anak anggota DPRD Wajo Aan Saputra Wijaya minta maaf. Dia mengaku khilaf atas perbuatannya itu.
"Jadi saya maaf, saya khilaf. Insyaallah saya akan ketemu beliau mohon maaf," kata Aan dalam video klarifikasi yang beredar.
Aan meminta, perbuatannya itu tidak sampai menyeret nama keluarga dan rekan bisnisnya. Ia mengaku siap menjalani proses yang akan ia hadapi ke depannya.
"Dan setiap proses itu saya akan terima. Saya harap juga keapda netizen agar kiranya kita tidak menyerang privasi saya. Dalam arti keluarga saya, istri saya, dan rekan bisnis saya yang lain," jelasnya.
Diketahui saat kejadian, Aan mengaku dipermalukan oleh Jukir itu dengan kalimat yang tidak pantas.
"Beliau si jukir ini meledek pakai bahasa Bugis 'assomu tu'. Nah kata itu dalam hal tradisi budaya di daerah saya, namanya dipakasirik (dipermalukan ) dan saya tidak mau seperti itu," kata Aan.
15 November 2025 21:15
15 November 2025 17:18
15 November 2025 17:11
15 November 2025 14:46
15 November 2025 14:14