Anak Anggota DPRD Wajo Minta Maaf Usai Aniaya Jukir
"Jadi saya maaf, saya khilaf. Insyaallah saya akan ketemu beliau mohon maaf," kata Aan dalam video klarifikasi yang beredar, Selasa (31/1/2023).
WAJO, BUKAMATA - Usai menganiaya seorang juru parkir, anak anggota DPRD Wajo Aan Saputra Wijaya minta maaf. Dia mengaku khilaf atas perbuatannya itu.

"Jadi saya maaf, saya khilaf. Insyaallah saya akan ketemu beliau mohon maaf," kata Aan dalam video klarifikasi yang beredar, Selasa (31/1/2023).
Aan meminta, perbuatannya itu tidak sampai menyeret nama keluarga dan rekan bisnisnya. Ia mengaku siap menjalani proses yang akan dia hadapi ke depannya.
"Dan setiap proses itu saya akan terima. Saya harap juga keapda netizen agar kiranya kita tidak menyerang privasi saya. Dalam arti keluarga saya, istri saya, dan rekan bisnis syaa yang lain," jelasnya.
Diketahui saat kejadian, Aan mengaku dipermalukan oleh Jukir itu dengan kalimat yang tidak pantas.
"Beliau si jukir ini meledek pakai bahasa Bugis 'assomu tu'. Nah kata itu dalam hal tradisi budaya di daerah saya, namanya dipakasirik (dipermalukan ) dan saya tidak mau seperti itu," kata Aan dalam video klarifikasinya.
Dia menjelaskan, bermula saat ia datang ke parkiran itu menggunakan mobil untuk menghadiri acara pernikahan.
"Saat parkir, pintu kaca mobil saya diketuk oleh si jukir dan saya juga mengertilah bahwa mungkin lahan parkirnya yang saya tempati," tambah Aan.
"Lalu saya turun ke dari mobil untuk bicara ke beliau jukir. Mohon maaf bos, saya minta tolong untuk parkir di lahannya bos sedikitlah, karena istri saya hamil besar. Gak bisa jalan jauh. Jadi mungkin nanti juga saya (akan) berikan jalan parkir. Kalau perlu saya hanya naik sebentar ke gedung lalu balik kembali," sambung Aan.
Cekcok mulut pun tak terhindarkan. Termasuk petugas Dishub Wajo, Muh Yusuf yang juga berada di lokasi tersulut emosi.
"Nah si jukir ini memberikan kata-kata yg tidak enak lah. Lalu saya sempat cekcok dan dari Dishub melerai saya jadi saya naik ke gedung," tambah Aan.
Dia juga mengaku bahwa jukir itu meledeknya. Aan pun memendam emosinya lalu ia luapkan setelah turun dari gedung pernikahan itu.
"Sebelum saya naik ke gedung, beliau si jukir ini meledek pakai bahasa Bugis 'assomu tu'. Nah kata itu dalam hal tradisi budaya di daerah saya, namanya dipakasirik (dipermalukan ) dan saya tidak mau seperti itu," jelasnya.
Kekerasan fisik pun dilakukan Aan kepada jukir tersebut. Ia berkali-kalo menganiaya jukir itu di parkiran itu.
News Feed
Hut Kota Makassar 2025, Gratis Nikah Massal Hingga Sunatan Massal
06 November 2025 14:18
TMMD ke-126 Kodim 1426/Takalar Ditutup, Bukti Nyata Sinergi TNI dan Pemda Bangun Desa
06 November 2025 13:03
Berita Populer
06 November 2025 13:11
06 November 2025 12:53
06 November 2025 12:35
06 November 2025 13:03
Munafri Tutup Pelatihan 3.000 Pengurus Masjid, Tegaskan Keseragaman Standarisasi Pengelolaan Masjid
06 November 2025 08:32
