MAKASSAR, BUKAMATA - Kasus meninggalnya Virendy Marjefy Wehantouw (19), saat mengikuti Diksar Mapala 09 Unhas belum terungkap. Penyebab meninggalnya masih misteri.
Pihak keluarga mengungkap ada sejumlah luka di tubuh mahasiswa Teknik Unhas usai mengikuti Diksar di Kabupaten Maros itu.
Pihak keluarga pun semakin yakin bahwa Virendy diduga dianiaya. Hal itu terungkap setelah mereka menemukan bukti chat di ponsel peninggalan Virendy yang mengaku disiksa seniornya. Polisi pun mendalami bukti chat itu.
"Bukti chat sudah diserahkan (dari pihak keluarga korban). Nanti kita lakukan pendalaman," kata Kasat Reskrim Polres Maros, Iptu Slamet, Jumat, 27 Januari 2023.
Slamet enggan menjelaskan secara luas tentang semua dugaan itu. Pihaknya masih fokus pada penyelidikan dalam kasus ini.
"Nanti kan masih proses pendalaman. Proses penyelidikan nanti kita sampai kan hasilnya. Jika semua selesai dalam proses penyelidikan dan pendalaman," jelas Slamet.
Sebelumnya diberitakan, James Wenhantouw (60), ayah kandung Virendy Marjefy, mengungkap bahwa anaknya tersebut diduga disiksa hingga meninggal oleh seniornya saat mengikuti Diksar Mapala 09 Unhas di Kabupaten Maros.
"Ada juga curhatnya di HP. Dia sudah siksa. Anak saya pakai kaca mata. kadang itu senior tappe (menampar). lebih banyak tidak kena bagian mata," kata James kepada wartawan.
Dalam chat itu juga, Virendy juga curhat bahwa ia sudah tak sanggup mengikuti Diksar. Hanya saja, senior kampusnya terus memaksa hingga mahasiswa Teknik ini kelelahan hingga meninggal dunia.
"Dia rasa sudah siksa, sudah menyerah tapi ada senior bilang tidak ada sejarahnya Mapala pulang sebelum finish," ungkapnya.
Dari dugaan penyiksaan itu, sejumlah luka pun tertinggal di tubuh Virendy. Luka inilah yang dianggap janggal oleh keluarga dan meminta polisi untuk mengusut Diksar yang menewaskan anaknya.
"Banyak lebam-lebam luka," pungkasnya.
Tim Labfor Polda Sulawesi Selatan (Sulsel) bersama Satreskrim Polres Maros pun turun tangan melakukan ekshumasi terhadap makam Virendy guna otopsi di TPU Kristen Pannara, Jalan Antang Raya, Makassar. (*)
BERITA TERKAIT
-
Akhirnya, Polisi Tetapkan Dua Tersangka Kasus Mahasiswa Unhas Tewas Saat Diksar Mapala
-
Polisi Mulai Buru Tersangka Kasus Kematian Mahasiswa Unhas Saat Diksar Mapala
-
Keluarga Mahasiswa yang Tewas Saat Diksar Somasi Rektor Unhas, Ini 4 Tuntutannya
-
Kasus Diksar Berujung Petaka, Unhas Mangkir dari Panggilan Polisi
-
Hasil Otopsi Jenazah Mahasiswa Unhas yang Meninggal saat Diksar Mapala Bakal Diungkap Bulan Depan