Wiwi
Wiwi

Senin, 23 Januari 2023 06:40

Sering Berbohong? Hati-hati Gejala Mythomania!

Sering Berbohong? Hati-hati Gejala Mythomania!

Masalah psikologis yang satu ini sering menjadi pertanda gangguan mental lainnya. Jika kamu masih bingung membedakan kebohongan biasa dengan mythomania, simak penjelasan berikut ini!

BUKAMATA – Pada umumnya, seseorang melakukan kebohongan untuk tujuan tertentu. Misalnya menutupi kesalahan, menjaga perasaan seseorang, atau untuk memengaruhi orang lain.

Namun, berbeda dengan seseorang yang mengidap mythomania. Kebohongan yang mereka lakukan tidak berdasar dan terjadi terus menerus. 

Nah, masalah psikologis yang satu ini sering menjadi pertanda gangguan mental lainnya. Jika kamu masih bingung membedakan kebohongan biasa dengan mythomania, simak penjelasan berikut ini!

Kenali Tanda-Tanda Mythomania

Sebenarnya, cukup sulit untuk membedakan antara kebohongan biasa dengan mythomania. Namun ada beberapa perbedaan yang paling mencolok, yaitu:

  • Cerita kebohongannya tidak punya tujuan yang jelas.
  • Kebohongan disampaikan berkali-kali secara terus menerus.
  • Pengidapnya bahkan mempercayai bahwa cerita yang dibuatnya benar-benar terjadi.
  • Cerita yang dilontarkan terdengar sangat detail dan dramatis.
  • Pengidap mythomania selalu memposisikan dirinya sebagai tokoh utama, entah menjadi korban atau penyelamat. 

Lantas, seperti apa contoh kebohongannya? Berikut beberapa contohnya: 

  • Mereka bisa saja berbohong kalau punya koneksi atau akrab dengan orang terkenal.
  • Mengaku bahwa meraih penghargaan dalam ajang bergengsi.
  • Menceritakan kalau dirinya punya penyakit serius.

Apa yang Menyebabkan Mythomania?

Tidak diketahui pasti penyebab utama mythomania. Namun, ketidakseimbangan hormon kortisol pada otak disinyalir menjadi penyebab utamanya.

Faktor lain yang diduga meningkatkan risikonya yaitu tempat tinggal, lingkungan pergaulan dan pola asuh.

Kebohongan juga bisa disebabkan karena trauma masa lalu atau rendahnya harga diri akibat selalu dikucilkan. Akibatnya, mereka melakukan kebohongan sebagai upaya mengatasi trauma dan meningkatkan harga diri.

Dalam kasus lingkungan pergaulan, mereka berbohong untuk menarik perhatian teman-temannya dengan karangan cerita palsu yang tedengar luar biasa. Kemudian, penyebab lainnya adalah gangguan kepribadian.

Kebohongan bisa dipicu oleh gangguan bipolar, attention deficit hyperactivity disorder (ADHD), dan gangguan kepribadian ambang.

#kesehatan mental #mythomania #Anak Bohong #perilaku menyimpang