Redaksi
Redaksi

Selasa, 10 Januari 2023 20:15

Point-Point Pidato Megawati pada HUT PDIP ke-50, Singgung Capres

Pidato Megawati Soekarno Putri pada Perayaan HUT ke-50 menyinggung tentang Capres.

Point-Point Pidato Megawati pada HUT PDIP ke-50, Singgung Capres

Megawati dengan gayanya yang khas, lantang, dan penuh gelora menyampaikan pidatonya.

BUKAMATA – PDIP merayakan HUT ke-50 di JI-Expo, Kemayoran, Jakarta Pusat, Selasa (10/1). Perayaan itu dihadiri oleh Presiden Joko Widodo, Wakil Presiden Ma'ruf Amin, dan sejumlah jajaran menteri Kabinet Indonesia Maju.

Dalam perayaan HUT ke-50 itu, Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarno Putri menyampaikan pidato lebih dari satu jam di hadapan ribuan kadernya.

Dalam pidatonya, Mega menyampaikan beberapa hal penting yang berkaitan dengan partai, pemerintahan, kader, dan konteks sosial-budaya. Ia juga menyinggung tentang sejarah PDIP, kesetaraan gender,  dan responsnya terkait calon presiden pada Pilpres 2024.

Megawati menyampaikan pesan kepada seluruh kader PDIP  untuk mendengarkan pidatonya dengan hati dan kepala, jangan hanya mendengar tapi seperti tuli.

“Jangan hanya dengar pidato ibu tapi budek (tuli), masukkan ke sini (hati), bonding antara ini (hati) dengan ini (kepala), satu,” ucap Megawati dalam pidatonya.

Dalam pidatonya Megawati menceritakan perjuangannya dulu, dan sejarah Partai Demokrasi Indoneisa yang akhirnya menjadi PDI Perjuangan. Megawati juga menceritakan sosok ayahnya dulu, Bung Karno dalam membentuk partai di tengah-tengah masa penjajahan Indonesia.

Selain itu, Mega mengingatkan para kader PDIP untuk taat aturan. Dia mengatakan tak ragu-ragu akan memecat kader yang melanggar aturan partai. Menurutnya, aturan partai harus dimasukkan ke dalam hati dan pikiran, sehingga bisa selaras dalam sikap.

"Kita diparingi loh sama Gusti Allah loh, bisa jadi begini loh. Jadi kalau saya dengan segala hormat saya, kalau ada anak buah yang sudah di dalam aturan partainya harus sampai tingkat pemecatan, saya teken, jreet. Jadi jangan bikin tangan ibu ini untuk membuat itu," kata Mega.

Megawati menjelaskan bahwa saat ini dia telah membuat peraturan baru. Dia membuat aturan untuk kader yang tidak taat peraturan partai, dipersilakan untuk mengundurkan diri.

"Lah sekarang saya bikin aturan baru, supaya ya sudah kalau kamu gitu mundur aja," ujarnya.

Mega juga meminta kader PDIP blusukan ke masyarakat. Ia lagi-lagi mengancam akan memecat kader yang tak mau mematuhi instruksinya ini.

Mega pun meminta kader mencontoh kegigihan Presiden Jokowi saat melakukan blusukan.

Ia percaya blusukan adalah cara menghimpun dukungan masyarakat. Dia berkata turun ke rakyat dapat menggaet pemilih-pemilih yang selama ini belum mendukung partai tertentu.

"Jadi, Ibu mesti apa dong? Hayo jawab sendiri. Ibu mesti apa?" ucap Mega.

"Pecat," jawab para kader.

"Ya karena tidak menjalankan instruksi partai," kata dia.

Terkait Pilpres 2024, Mega secara tegas mengatakan bahwa urusan pencalonan presiden di partai sepenuhnya menjadi kewenangan dia sebagai ketua umum. Mega mengatakan dirinya telah diberi mandat oleh kongres sebagai forum tertinggi partai untuk menetapkan capres dari partai banteng.

"Saya ketum terpilih di kongres partai sebagai institusi tertinggi partai, maka oleh kongres partai diberikanlah ketum terpilih hak prerogratif siapa yang akan dicalonkan," kata Mega.

"Saiki nunggin nggak ada, ini urusan gue," tambahnya.

#Jokowi #PDIP HUT ke-50 #Pilpres 2024

Berita Populer