
Israel Ancam Serang Iran, Fasilitas Nuklir Bakal Dihancurkan
Dengan upaya internasional untuk memperbarui kesepakatan nuklir 2015 yang terhenti, Iran telah meningkatkan pengayaan uranium, sebuah proses yang dapat menghasilkan bahan bakar untuk bom nuklir, meskipun mereka menyangkal memiliki desain seperti itu.
BUKAMATA - Israel memberikan ancaman serius terhadap Iran dengan menyatakan dapat menyerang situs nuklir Iran dalam dua atau tiga tahun.

Dengan upaya internasional untuk memperbarui kesepakatan nuklir 2015 yang terhenti, Iran telah meningkatkan pengayaan uranium, sebuah proses yang dapat menghasilkan bahan bakar untuk bom nuklir, meskipun mereka menyangkal memiliki desain seperti itu.
Para ahli mengatakan Iran berpotensi meningkatkan kemurnian fisi uraniumnya ke tingkat senjata dalam waktu singkat. Namun, membangun hulu ledak yang dapat dikirimkan akan memakan waktu bertahun-tahun.
"Dalam dua atau tiga tahun, Anda mungkin melintasi langit ke arah timur dan mengambil bagian dalam serangan terhadap situs nuklir di Iran," kata Menteri Pertahanan Benny Gantz kepada lulusan kadet angkatan udara dalam pidatonya, dilansir Reuters, Kamis (29/12/2022).
Selama lebih dari satu dekade, Israel telah mengeluarkan ancaman terselubung untuk menyerang fasilitas nuklir musuh bebuyutannya jika menganggap diplomasi kekuatan dunia dengan Teheran menemui jalan buntu.
Namun, beberapa ahli meragukan Israel memiliki kekuatan militer untuk memberikan kerusakan permanen pada sasaran Iran yang jauh, tersebar, dan dipertahankan dengan baik.
Mengutip laporan surat kabar Israel, Hayom, perkiraan intelijen militer Israel untuk 2023 adalah Iran "akan melanjutkan jalannya yang lambat saat ini" di bidang nuklir.
"Iran hanya akan mengubah kebijakannya jika sanksi ekstrem diberlakukan padanya; maka Iran dapat memutuskan untuk mempercepat pengayaan ke tingkat militer," kata laporan itu, yang dikonfirmasi oleh juru bicara militer, mengutip penilaian intelijen asli.
Di bawah kebijakan ambigu yang dirancang untuk mencegah musuh di sekitarnya sambil menghindari provokasi yang dapat memacu perlombaan senjata, Israel tidak membenarkan atau menyangkal memiliki persenjataan nuklir. Para sarjana percaya itu benar, setelah memperoleh bom pertama pada akhir 1966.
Adapun tidak seperti Iran, Israel bukanlah penandatangan Traktat Non-Proliferasi sukarela tahun 1970, yang menawarkan akses ke teknologi nuklir sipil sebagai imbalan atas penolakan penggunaan senjata nuklir.
News Feed
Kominfo Makassar Tingkatkan Kapasitas OPD Lewat Bimtek Arsitektur SPBE
23 Oktober 2025 19:40
Kurang dari 24 Jam, Polisi Berhasil Tangkap Pelaku Curanmor di Bontocani Bone
23 Oktober 2025 17:54
13.224 PPPK Kemenag Dilantik, Termuda Usia 20 Tahunan
23 Oktober 2025 17:47