Dewi Yuliani
Dewi Yuliani

Selasa, 27 Desember 2022 15:28

Komunikasi, Informasi dan Edukasi (KIE), di Hotel Novotel Makassar, Selasa, 27 Desember 2022.
Komunikasi, Informasi dan Edukasi (KIE), di Hotel Novotel Makassar, Selasa, 27 Desember 2022.

BKKBN Libatkan Lintas Stakeholder Turunkan Stunting

Butuh penerapan strategi yang tepat untuk serius menangani isu stunting ini.

MAKASSAR, BUKAMATA - Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Sulsel melibatkan lintas stakeholder dalam menurunkan angka stunting. Diantaranya media, akademisi, juga Forum Genre. Mereka dikumpulkan dalam Komunikasi, Informasi dan Edukasi (KIE), di Hotel Novotel Makassar, Selasa, 27 Desember 2022.

Akademisi Universitas Hasanuddin (Unhas), Dr Iqbal Sultan, mengatakan, butuh penerapan strategi yang tepat untuk serius menangani isu stunting ini.

"Sebenarnya ini menyangkut tentang model saja karena khalayak media itu kan terdiri dari berbagai macam posisi status, kalau kita melihat bahwa khalayak media sekarang ini sudah lebih mudah diakses oleh siapa saja contoh lewat gadget, kita tentu memikirkan bahwa mereka akan lebih mudah untuk diterpa informasi atau pesan-pesan tentang isu-isu tertentu katakanlah tentang stunting," terang Iqbal di sela kegiatan KIE.

Lanjut Iqbal, BKKBN sudah tepat memilih pihak terkait seperti, awak media, akademisi, Genre dan pihak lainnya dalam penyampaian informasi. Pemilihan konten harus diklasifikasi sesuai usia agar penyampaian isu stunting bisa lebih berkesan di masyarakat.

"Mungkin memang yang harus dibuat strateginya itu adalah bagaimana membuat konten-konten tertentu pada tingkat umur tertentu, sehingga itu bisa diterima dengan mudah oleh khalayak media yang dari berbagai kalangan," ungkap Iqbal.

Jika melihat upaya BKKBN, kata Iqbal, berbagai upaya sosialisasi telah dilakukan. Namun, isu bahaya stunting belum sampai secara menyeluruh ke masyarakat.

"Saya merasa ini belum booming ini isu, bukan berarti bahwa BKKBN beserta media itu belum bergerak. Mereka sudah bergerak cuman mungkin karena selain pilihan medianya juga pada produksi pesannya yang mungkin harus dievaluasi, harus mencari cara-cara yang lebih kreatif tentang bagaimana menyampaikan pesan yang berbeda," ujarnya.

"Katakan pemakai sosial media itu kan pilihannya banyak tentu dengan melihat trend-trend pada keikutsertaan orang untuk memilih apa sosial media tertentu pada umur tertentu, sehingga kita butuh di BKKBN ini untuk bekerja sama dengan pihak jurnalis, organisasi genre, dan akademisi," sambung Iqbal.

Dirinya menambahkan, dalam penyampaian informasi ke masyarakat bisa juga diterapkan dengan pendekatan tradisional.

"Mungkin kita bisa dengan cara-cara di sini (Budaya lokal) gitu ya, kita ini kan makhluk naratif. Kita butuh orang yang bisa memberikan informasi ini kepada publik secara narasi, contoh dulu kita itu datang berbondong-bondong untuk mendengarkan cerita dari Pakecapi, ini salah satu solusi cara bagi daerah yang belum tersentuh dengan media sosial," tutup Iqbal.(*)

#BKKBN Sulsel #Cegah stunting

Berita Populer