Hikmah : Selasa, 20 Desember 2022 09:10

BUKAMATA - Kendati banyak pihak memprediksi dunia akan memasuki masa-masa kegelapan keuangan pada 2023 mendatang, namun pertumbuhan ekonomi Indonesia nampa baik baik saja. Hal tersebut tercermin dari hasil survey terbaru Bank Indonesia

Dalam keterangan resmi terbarunya, BI memprediksi penyaluran kredit baru oleh perbankan pada November 2022 terindikasi meningkat dibandingkan bulan sebelumnya. Hal tersebut tercermin dari Saldo Bersih Tertimbang (SBT) penyaluran kredit baru sebesar 58,6%, lebih tinggi dari SBT pada bulan sebelumnya sebesar 32,8%.

Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi Bank Indonesia Erwin Haryono mengatakan, ada sejumlah faktor utama yang memengaruhi perkiraan penyaluran kredit baru tersebut. 

"Yaitu permintaan pembiayaan dari nasabah, prospek kondisi moneter dan ekonomi ke depan, serta tingkat persaingan usaha dari bank lain, " katanya dalam keterangan resminya, Senin (19/12/2022).

Sementara itu, untuk keseluruhan periode triwulan IV 2022, pertumbuhan kredit baru diprakirakan meningkat dibandingkan triwulan sebelumnya. Nilai SBT penyaluran kredit baru diprakirakan sebesar 89,1%, lebih tinggi dibandingkan 84,5% pada triwulan III 2022.

Permintaan pembiayaan korporasi pada November 2022 terindikasi tumbuh positif. Hal tersebut tercermin dari SBT pembiayaan korporasi sebesar 13,2%. Mayoritas sumber pembiayaan terutama dipenuhi dari dana sendiri, diikuti oleh penambahan kredit baru ke perbankan dalam negeri, pemanfaatan fasilitas kelonggaran tarik, dan pinjaman/utang dari perusahaan induk.

Di sisi rumah tangga, permintaan pembiayaan baru juga terindikasi tumbuh positif pada November 2022. Mayoritas rumah tangga memilih bank umum sebagai sumber utama penambahan pembiayaan yang terpantau meningkat dibandingkan bulan sebelumnya. 

Jenis pembiayaan yang diajukan rumah tangga mayoritas berupa Kredit Multi Guna. Adapun sumber pembiayaan lainnya yang menjadi preferensi responden untuk memenuhi kebutuhan pembiayaan antara lain koperasi dan leasing.