Wapres Gibran Buka Gebyar ABG, Dorong Kolaborasi Nasional untuk Kemandirian Obat
15 November 2025 21:15
Ada banyak faktor yang melatarbelakangi KDRT, seperti perselingkuhan adalah satu diantara lainnya. Masalah mencuat ketika seseorang percaya bahwa pasangannya berselingkuh dan menganggap kekerasan sebagai solusinya.
BUKAMATA – Kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) digambarkan sebagai perbuatan negatif terhadap anggota keluarga sehingga menimbulkan penderitaan fisik, seksual, psikologis dan ekonomi.

Meski bisa menimpa anak, orang tua dan anggota keluarga lainnya, persoalan ini sering terjadi pada pasangan, baik istri maupun suami.
Ada banyak faktor yang melatarbelakangi KDRT, seperti perselingkuhan adalah satu diantara lainnya. Masalah mencuat ketika seseorang percaya bahwa pasangannya berselingkuh dan menganggap kekerasan sebagai solusinya. Beberapa faktor pemicu lainnya, yaitu:
1. Masalah mental
Kecemasan, depresi, ketergantungan obat, gangguan kepribadian antisosial, dan skizofrenia bisa membuat hubungan keluarga tidak stabil. Jika tidak segera ditangani, kekerasan terhadap anggota keluarga bisa menjadi konsekuensinya.
2. Kemiskinan dan pengangguran
Masalah finansial tentu amat mempengaruhi kesejahteraan sebuah rumah tangga. Hal ini lah yang bisa menjadi pencetus utama terjadinya KDRT. Memprihatinkannya lagi, korban kekerasan seringkali tidak memiliki sarana untuk melarikan diri dari situasi tersebut.
3. Pendidikan
Di seluruh dunia, pendidikan bisa membuat perbedaan besar dalam tingkat KDRT. Hal tersebut berkaitan dengan pengambilan keputusan dalam aspek-aspek berumah tangga. Mereka yang berpendidikan rendah cenderung membuat keputusan-keputusan yang kurang matang dan kurang mampu mengendalikan emosi.
4. Menikah di usia muda
Individu yang menikah di usia muda cenderung belum punya keterampilan yang mumpuni dalam mengasuh anak. Akibatnya, mereka rentan mengalami agresi, amarah, frustrasi hingga depresi.
5. Perilaku retensi dalam suatu hubungan
Salah satu penyebab terjadinya KDRT adalah proses pemikiran bahwa kekerasan dapat membantu menyelamatkan perkawinan. Banyak pasangan melakukan KDRT karena mereka pikir ini adalah satu-satunya cara untuk mempertahankan pasangannya.
6. Faktor budaya
Ketika dua orang dari budaya yang berbeda memutuskan untuk menikah, mereka seringkali abai untuk mengenal budaya satu sama lain. Awalnya mungkin tampak menarik, tetapi seiring waktu, perbedaan ini bisa memicu KDRT. Budaya suami mungkin tampak tepat dan dihargai di tempatnya. Namun, di tempat lain, budaya tersebut bisa terasa menyimpang.
7. Pembelaan diri
Tak sedikit seseorang yang menggunakan kekerasan sebagai tanggapan atas pelecehan dari pasangannya. Artinya, jika satu pasangan menggunakan segala bentuk kekerasan, yang lain dapat mencerminkan hal yang sama. Menggunakan kekerasan hanya dapat dibenarkan ketika pasangan tidak memiliki cara lain untuk membela diri.
8. Alkoholisme
Penggunaan alkohol dan obat-obatan juga dapat menyebabkan terjadinya dan KDRT. Bahkaan, sebagian besar KDRT disebabkan oleh masalah alkoholisme. Pasalnya, pengaruh alkohol bisa mengubah perilaku, membuat suasana hati tidak stabil, sulit berkonsentrasi hingga sukar menilai suatu keadaan.
Jenis-Jenis Tindakan KDRT
Kekerasan dalam rumah tangga dapat terjadi dalam berbagai bentuk, seperti:
Jika kamu mengalami masalah rumah tangga, jangan ragu untuk hubungi psikolog untuk mendapatkan solusi.
15 November 2025 21:15
15 November 2025 17:18
15 November 2025 17:11
15 November 2025 14:46
15 November 2025 14:14