Negara G7 Diminta Setop Danai Solusi Palsu Transisi Energi di KTT G20

JAKARTA, BUKAMATA - Aktivis dari 350 Indonesia, Climate Rangers Jakarta, Extinction Rebellion, Koprol Iklim, Market Forces, dan BEM FMIPA UI, menggelar aksi satir bersepeda menggunakan kostum power rangers dan parodi pemimpin G7, dari Kedutaan Besar Jepang ke Kedutaan Besar Amerika Serikat, Jumat, 28 Oktober 2022. Pada aksi tersebut, para pemuda meminta negara G7 untuk tidak mendanai solusi palsu di KTT G20.

Jeri Asmoro dari 350 Indonesia, mengungkapkan, negara G7 memiliki kekuatan ekonomi yang sangat besar. Namun, dibalik kekuatan yang besar itu terdapat tanggung jawab yang besar pula. Terlebih lagi, negara G7 juga merupakan penghasil emisi gas rumah kaca yang sangat besar.

"Tanggung jawabnya berlipat-lipat untuk memastikan dunia bisa melakukan transisi energi yang adil tanpa solusi palsu," jelas Jeri Asmoro.

Ary dari Extinction Rebellion, menambahkan, sains iklim telah menyatakan dengan jelas bahwa investasi di energi fosil harus menurun secara drastis, jika kita ingin membatasi kenaikan temperatur 1.5 celsius.

"Memberikan investasi ke proyek gas baru sama saja seperti mengancam pencapaian target iklim," ujar Ary.

Sedangkan Rivani dari Koprol Iklim, mengungkapkan, pemanfaatan teknologi untuk tetap menggunakan energi fosil, seperti minyak bumi, gas dan batu bara, adalah bagian dari solusi palsu. Terkait dengan itulah, menjelang KTT G20 ini, perlu untuk mendesak negara-negara G7 tidak mengakomodasi solusi-solusi palsu dalam mekanisme pendanaan dengan mengatasnamakan transisi energi.

Para aktivis juga memberikan surat terbuka yang berisikan tuntutan para aktivis kepada negara G7.

"Di hari Sumpah Pemuda ini, kami turun ke jalan untuk menolak masa depan kita rusak karena krisis iklim. Pemuda tidak butuh solusi-solusi palsu yang tidak menyelesaikan akar masalah," tegaa Ginanjar Ariyasuta, dari Climate Rangers Jakarta.

Ia menegaskan, penggunaan energi fosil harus segera dihentikan. Penggunaan teknologi atau energi fosil yang relatif lebih bersih tidaklah cukup. Perlu dipahami keadaan sudah genting. Transisi energi ke 100 persen energi terbarukan harus dilaksanakan secara serius.

"Surat ini merupakan suara anak muda kepada negara G7 untuk tidak memberi ruang ke pendanaan solusi palsu," pungkasnya.

Pada aksi ini, aktivis memparodikan Power Ranger, Pemimpin negara G7, dan Rakyat. Power Ranger berperan sebagai superhero yang menyelamatkan masyarakat dan meminta negara G7 untuk jangan merusak bumi. (*)