Hikmah
Hikmah

Jumat, 18 November 2022 12:24

Dinilai Tak Konsisten, Presiden FIFA Tuai Kecaman Karena Bicara Soal Perang Rusia-Ukraina di KTT G20

Dinilai Tak Konsisten, Presiden FIFA Tuai Kecaman Karena Bicara Soal Perang Rusia-Ukraina di KTT G20

Pernyataan Gianni Infantino ini dinilai bertentangan dengan pernyataan yang sebelumnyameminta tim Piala Dunia untuk menghindari isu politik dan hak asasi manusia.

BUKAMATA - Presiden FIFA Gianni Infantino datang ke KTT G20 di Bali. Dalam kesempatan itu, ia meminta perang Rusia vs Ukraina disetop sementara saat Piala Dunia 2022.

Infantino menjadi salah satu tokoh dunia yang hadir ke KTT G20 di Bali. Pertemuan elite global itu salah satunya membahas misi perdamaian dunia.

Saat ini, Rusia dan Ukraina tengah berperang. FIFA pun meminta kedua negara itu melakukan gencatan senjata sementara, minimal satu bulan, saat Piala Dunia 2022 berlangsung di Qatar.

"Sepakbola adalah kekuatan untuk kebaikan. Tentu saja kami tidak naif untuk percaya sepakbola bisa menyelesaikan masalah dunia, untuk itu, Anda ada di sana," kata Gianni Infantino, dilansir Daily Mail.

"Kami tahu fokus utama kami sebagai organisasi olahraga adalah dan seharusnya olahraga. Tapi karena sepakbola menyatukan dunia, Piala Dunia ini, dengan lima miliar orang menontonnya, bisa menjadi pemicu isyarat positif untuk tanda atau pesan harapan."

"Rusia menjadi tuan rumah Piala Dunia terakhir pada 2018. Ukraina sedang mengajukan diri untuk menjadi tuan rumah Piala Dunia pada 2030. Mungkin Piala Dunia saat ini, yang dimulai dalam lima hari lagi, dapat menjadi pemicu yang positif."

"Jadi permohonan saya kepada Anda semua adalah memikirkan gencatan senjata sementara selama satu bulan selama Piala Dunia, atau setidaknya beberapa koridor kemanusiaan atau apa pun yang dapat mengarah pada dimulainya kembali dialog sebagai langkah pertama menuju perdamaian," seru Gianni Infantino.

Pernyataan Gianni Infantino ini dinilai bertentangan dengan pernyataan yang sebelumnyameminta tim Piala Dunia untuk menghindari isu politik dan hak asasi manusia.

Jelang bergulirnya Piala Dunia 2022 memang beberapa tim menyerukan dukungan HAM atas adanya tuduhan Qatar melakukan pelanggaran kepada para buruh migran.

Selain itu isu lainnya yang muncul yakni beberapa negara meminta Timnas Iran dibanned karena melakukan pelanggaran HAM berat.

FIFA pun bereaksi dan meminta seluruh pihak termasuk tim peserta fokus ke Piala Dunia 2022 semata.

FIFA tak merespon sejumlah negara peserta Piala Dunia 2022 untuk membatalkan keikutsertan Timnas Iran di turnamen terakbar sepakbola itu.

Bahkan dengan tegas, FIFA meminta setiap pihak menghindari isu politik di Piala Dunia 2022 sehingga desakan kepada Timnas Iran untuk didepak sepertinya tak akan terjadi.

Atas respon FIFA ini Legenda Timnas Iran pun telah meminta para penggemar untuk tidak melakukan perjalanan ke Qatar untuk menonton pertandingan Piala Dunia 2022 nantinya.

Dilansir dari iranintl.com, Sosha Makani, mantan penjaga gawang Timnas Iran mengatakan dalam sebuah video di Instagram-nya pada, Jumat (4/11/2022), bahwa pergi ke Qatar untuk menonton Piala Dunia 2022 adalah salah.

Karena rezim Iran akan memanfaatkan kehadiran mereka di stadion untuk memberi tahu dunia bahwa mereka mendukung Islam.

Mengacu pada pembunuhan brutal Nika Shakarami oleh pasukan keamanan pemerintah. Dia menekankan bahwa Iran harus menggunakan setiap kesempatan untuk memberitahu dunia bahwa Republik Islam adalah “pembunuh anak”.

“Pemerintah ini dan pendukungnya yang kotor membunuh seorang gadis berusia 16 tahun dan untuk menghindari konsekuensinya melemparkannya dari sebuah gedung," ucapnya.

"jadi tidakkah Anda berpikir mereka akan mengeksploitasi slogan Anda di Piala Dunia? Gunakan tribun Anda untuk berteriak,"

“Matilah Rezim Islam Pembunuh Anak,” tambahnya.

 

 

#KTT G20 #Presiden FIFA