Dewi Yuliani
Dewi Yuliani

Jumat, 30 September 2022 16:14

Sekretaris Daerah Lutra, Armiadi, menghadiri Apel Siaga Tim Pendamping Keluarga Percepatan Penurunan Stunting Kabupaten Lutra Tahun 2022, di Lapangan Upacara Kantor Bupati, Jumat, 30 September 2022.
Sekretaris Daerah Lutra, Armiadi, menghadiri Apel Siaga Tim Pendamping Keluarga Percepatan Penurunan Stunting Kabupaten Lutra Tahun 2022, di Lapangan Upacara Kantor Bupati, Jumat, 30 September 2022.

Armiadi Minta TPK Bangun Jejaring Turunkan Angka Stunting

Kabupaten Luwu Utara peringkat kedua terendah di Provinsi Sulsel setelah Kota makassar. Posisi saat ini, angka stunting nasional Sulsel diatas rata-rata 24,4 persen, Kota Makassar 18,8 persen, dan Luwu Utara 19,4 persen.

LUWU UTARA, BUKAMATA - Sekretaris Daerah Luwu Utara (Lutra), Armiadi, menghadiri Apel Siaga TPK (Tim Pendamping Keluarga) Percepatan Penurunan Stunting Kabupaten Lutra Tahun 2022, di Lapangan Upacara Kantor Bupati, Jumat, 30 September 2022. Iapun berharap, TPK membangun jejaring dengan kelompok masyarakat yang ada di tingkat desa/kelurahan sebagai salah satu strategi penurunan stunting.

"Salah satu strategi penurunan stunting adalah pendekatan ke keluarga yang beresiko stunting," ujar Armiadi.

Ia mengungkapkan, dari data status gizi secara nasional, prevelensi stunting saat ini masih berada pada angka 24,4 persen. Target secara nasional pada tahun 2024 diharapkan terjadi penurunan menjadi 14 persen.

"Hal ini tentu memerlukan upaya dan kerjasama dengan berbagai pihak, khususnya peningkatan status gizi masyarakat sampai tingkat dusun," terangnya.

Upaya pemerintah pusat melalui BKKBN, kata Armiadi, telah menggerakkan dan membentuk TPK di setiap desa/kelurahan. Hal ini strategis dalam percepatan penurunan stunting, khususnya di Lutra.

Tercatat, sebanyak 747 TPK yang tersebar di 15 TPPS kecamatan dan 173 TPPS desa/kelurahan, yang telah dibekali pemahaman tentang pendampingan bagi keluarga yang berisiko stunting.

Sementara, Kepala Perwakilan BKKBN Sulsel, Andi Ritamariani, mengucapkan terima kasih kepada pemda yang telah mengundang untuk hadir pada apel siaga ini. Karena, tidak seluruh kabupaten melakukan kegiatan seperti ini.

"Kegiatan ini bentuk dukungan pemerintah provinsi untuk program percepatan penurunan stunting," ujarnya.

Rita membeberkan, Kabupaten Luwu Utara peringkat kedua terendah di Provinsi Sulsel setelah Kota makassar. Posisi saat ini, angka stunting nasional Sulsel diatas rata-rata 24,4 persen, Kota Makassar 18,8 persen, dan Luwu Utara 19,4 persen.

"Kita berharap Luwu Utara mampu mencapai angka 14 persen pada tahun 2024 mendatang. Kalau diliat angka 19,4 persen untuk mencapai angka 14 persen sangat mudah sekali, apalagi dukungan dari Pemda sangat maksimal terhadap ini," pungkasnya. (*)

#Pemkab Luwu Utara #Sekda Lutra Armiadi #Cegah stunting #Kepala Perwakilan BKKBN Sulsel Andi Rita Mariani

Berita Populer