Hikmah : Minggu, 17 Juli 2022 14:56

BUKAMATA - Salah satu keluaran G20 adalah dibentuk nyadana perantara keuangan (financial intermediary fund/FIF) untuk pencegahan, kesiapsiagaan, dan respons (PPR) pandemi.

 Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan negara-negaea G20 sudah mengumpulkan dana sebesar USD1,28 miliar atau Rp19,2 triliun (asumsi kurs Rp15 ribu per dolar AS) untuk dana darurat covid tersebut. 

Kumpulan dana itu akan digunakan untuk mengantisipasi pandemi yang berpotensi terjadi pada tahun-tahun selanjutnya.

"Beberapa anggota G20 sudah umumkan akan berkontribusi FIF dan banyak yang mengumumkan masing-masing mereka yang aktif berkontribusi hingga total komitmen kurang lebih USD1,28 miliar sudah diamankan untuk FIF," ungkap Sri Mulyani dalam konferensi pers di Bali, Sabtu (16/7/2022).

Beberapa negara yang dimaksud, seperti Amerika Serikat (AS), Jerman, Singapura, Inggris, dan Indonesia.

Ia mengatakan G20 akan bekerja sama dengan Bank Dunia (World Bank) dan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dalam menyusun tata kelola FIF dan implementasinya.

"Bank Dunia dalam hal ini lewat pertemuan dewan mereka sepakat melanjutkan untuk menciptakan FIF," terang Sri Mulyani.

Pemerintah Indonesia sebelumnya mengumumkan menyumbang dana sebesar USD50 juta untuk FIF. Kemudian, Singapura USD10 juta, AS USD450 juta, Uni Eropa USS450 juta, dan Jerman USD2,75 juta. 

Dana itu nantinya bisa diakses oleh negara berpenghasilan rendah dan menengah. Pemerintah menargetkan FIF dapat beroperasi pada September 2022.