Wiwi
Wiwi

Senin, 27 Juni 2022 06:37

Ini Tips Ciptakan Rumah Sehat Ala Dokter Reisa, Dinding Rumah Perlu Perhatian Khusus

Ini Tips Ciptakan Rumah Sehat Ala Dokter Reisa, Dinding Rumah Perlu Perhatian Khusus

Kebersihan rumah adalah nomor satu untuk kesehatan keluarganya. Menurutnya saat ini ia tengah merenovasi rumah. Dan utamanya adalah kebersihan dan kerapihan.

BUKAMATA – Rumah harus higienis dari kuman. Era pandemi Covid-19 saat ini umumnya membuat keluarga lebih sadar untuk membuat rumah lebih bersih.

Keluarga di rumah harus waspada dengan virus Covid-19, Influenza A (H1N1), Coxsackievirus dan 10 bakteri patogenik, salah satunya bakteri Mycobacterium tuberculosis penyebab penyakit TBC. Salah satu bagian di rumah yang banyak tercemar kuman adalah dinding.

“Pandemi Covid-19 membangun kesadaran banyak orang akan pentingnya menjaga kebersihan dan kesehatan. Di dalam rumah sangat mungkin virus dan bakteri bisa berkembang. Tembok adalah area terluas yang ada di dalam rumah,” kata Novi Christiana dari Avian Brands melalui Avitex Anti Viruz dengan Powerhealth Technology dalam siaran persnya.

Sementara itu, Praktisi Kesehatan, Dokter Reisa Broto Asmoro mengatakan, kebersihan rumah adalah nomor satu untuk kesehatan keluarganya. Menurutnya saat ini ia tengah merenovasi rumah. Dan utamanya adalah kebersihan dan kerapihan.

“Saya ingin memberikan suasana baru hunian yang sehat dan nyaman untuk anak dan keluarga tetapi kuncinya harus bersih dan nyaman,” kata dr. Reisa.

Menurutnya, kebersihan dinding perlu mendapat perhatian khusus. Bila lalai bukan tidak mungkin, virus dan bakteri dapat bersarang dan berkembangbiak di tembok sehingga dapat membahayakan kesehatan penghuni rumah.

“Virus Covid-19 dapat hidup dan menempel pada benda mati selama berhari-hari. Tak jarang interaksi dan aktivitas memegang tembok yang dilakukan baik oleh anak-anak maupun orang dewasa dapat menjadi media penularan penyakit oleh virus dan bakteri,” ungkapnya.

Sebagai Duta Stop TB, Reisa Broto Asmoro mengatakam penderita TBC di Indonesia hampir mencapai 824.000 kasus dengan angka kematian sebanyak 13.110 kasus. Kasus yang dilaporkan hanya sekitar 47 persen saja atau sekitar 387.280 kasus TBC.

“Bakteri TB ini juga mudah menyebar melalui droplet, saat penderita TBC batuk, berbicara, bersin, tertawa, atau bernyanyi”, jelas dr. Reisa.

 

“Maka penting untuk melindungi anak dan keluarga dari virus dan bakteri,” tutupnya.

#dokter reisa #Tips #rumah sehat