Kominfo Makassar Tingkatkan Kapasitas OPD Lewat Bimtek Arsitektur SPBE
23 Oktober 2025 19:40
Salah satu kelompok penggerak konservasi terbesar di Indonesia ini, melakukan kegiatan transplantasi karang dengan memanfaatkan botol bekas.
WATAMPONE, BUKAMATA - Hari Jadi Bone (HJB) ke 692 yang jatuh pada Rabu (30/3/2022) diperingati dengan cara berbeda oleh Kelompok Masyarakat Penggerak Konservasi (Kompak) Bajo Bersatu. Salah satu kelompok penggerak konservasi terbesar di Indonesia ini, melakukan kegiatan transplantasi karang dengan memanfaatkan botol bekas.
Kegiatan ini didukung penuh oleh Kerukunan Suku Bajo Bone, serta menggandeng sejumlah komunitas penyelam yang ada di Bone, yaitu Bone Science Diving Club (BSCC) dan Samparajae Diving Course (SDC).
Ketua Kompak Bajo Bersatu, Suyuti menyebut, pihaknya sudah beberapa kali melakukan kegiatan penanaman bibit karang dengan berbagai media transplatasi dan perencanaan pembuatan koral garden di wilayah perairan Teluk Bone khususnya di kawasan Perairan Tangkulara.
"Saat ini sudah mulai keliatan hasilnya, dimana pertumbuhan karang yang ditanam atau ditransplantasikan sebelumnya sudah menjadi hunian ikan-ikan di sekitar bibit karang yang tumbuh subur," jelasnya.
Sementara itu, Akademisi Politeknik Kelautan dan Perikanan Kabupaten Bone, Irwan iGO menyatakan, media tranplantasi karang dengan menggunakan botol kaca ini adalah hasil penelitian pihaknya pada tahun 2018.
"Dan melihat pertumbuhan bibit karang yang signifikan, sehingga menjadi media rekomendasi untuk tranplantasi karang. Selain itu, botol kaca bekas sangat susah terurai dan rentan melukai masyarakat jika dalam kondisi pecah sehingga kami berinisiatif memanfaatkannya sebagai media transplantasi karang sehingga bisa bermanfaat bagi lingkungan," jelasnya.
Saat ini, lanjut Irwan, transplantasi karang dengan media botol kaca bekas telah terdaftar di Kementerian Hukum dan HAM Republik Indonesia sebagai Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI).
Untuk teknis pelaksanaan transplantasi sendiri, BSCC dan SDC sebagai pihak yang terlibat mengaku sangat antusias dengan adanya kegiatan ini. "Kolaborasi ini sebagai penguatan tersendiri dalam menciptakan sinergitas, kebersamaan guna melestarikan dan menjaga ekosistem terumbu karang yang ada di perairan Teluk Bone khususnya," ungkap Ketua BSCC, Awaluddin.
Sementara itu, Ketua Kerukunan Suku Bajo Bone, Kahar memberi apresiasi setinggi-tingginya kepada pihak-pihak yang menginisiasi dan terlibat pada kegiatan ini. Menurutnya, hal ini merupakan bentuk kecintaan kepada wilayah perairan, khususnya Teluk Bone.
"Harapan kami, kelak apa yang direncanakan teman-teman dari Suku Bajo bisa menjadi salah satu tempat untuk snorkeling ataupun menyelam. Kami siap memfasilitasi jika ada yang mau melihat dan ikut menjaganya," terangnya.
Sebagai informasi, Kompak Bajo Bersatu merupakan salah satu kelompok dari 202 Masyarakat Penggerak Konservasi yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia. Kelompok ini merupakan binaan dari Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) Republik Indonesia melalui Balai Pengelolaan Sumber daya Pesisir dan Laut (BPSPL) Makassar sejak tahun 2020 lalu. Selain itu, Kompak Bajo Bersatu juga merupakan kelompok binaan atau mitra Politeknik Kelautan dan Perikanan Bone dalam fungsi pengabdian masyarakat terkait dengan kegiatan rehabilitasi dan konservasi terumbu karang di perairan sekitar Kabupaten Bone.
23 Oktober 2025 19:40
23 Oktober 2025 17:54
23 Oktober 2025 17:47
23 Oktober 2025 10:30
23 Oktober 2025 12:51
23 Oktober 2025 10:56
23 Oktober 2025 11:45