
Isra Miraj, Fadli Ananda Ungkap Sederet Hikmah yang Bisa Dipetik dari Perjalanan Nabi Muhammad SAW
Peristiwa Isra Miraj adalah peristiwa perjalanan malam yang dilakukan oleh Nabi Muhammad SAW. Perjalanan malam ini berlangsung pada 27 Rajab taun 621 M atau tahun ke-10 dari kenabian beliau.
MAKASSAR, BUKAMATA - Hari Isra Mi'raj kembali diperingati umat Islam hari ini, Senin, 28 Februari 2022. Dalam kalender Hijriah, Isra Miraj diyakini jatuh pada tanggal 27 Rajab.

Ketua Indonesian Islamic Youth Economic Forum (ISYEF) Sulawesi Selatan (Sulsel), dr Fadli Ananda SpOg MKes, mengatakan, ada sejumlah hikmah yang bisa dipetik dari perjalanan Nabi Muhammad SAW ini. Antara lain, manusia tidak boleh berputus asa dari Rahmat Allah SWT. Segala masalah dalam kehidupan jangan sampai membuat manusia terpuruk, hingga ingin menyerah.
"Isra Miraj ini momentum bagi kita untuk terus bangkit menghadapi pandemi ini. Tidak boleh putus asa. Meskipun kondisi ini kita semua tidak tau kapan berakhir, dan membuat ekonomi masyarakat terpuruk," kata Fadli Ananda, Senin, 28 Februari 2022.
Hikmah lainnya, menurut Sekretaris Majelis Ulama Indonesia (MUI) Sulsel Bidang Pemberdayaan Masyarakat ini, adalah menyegarkan kembali pemahaman tentang shalat. Dimana sebelum shalat, seorang muslim harus harus bersih dan suci secara fisik dan mental. Kondisi inilah yang memungkinkan muslim lebih khusyu saat beribadah dan memohon pada Allah SWT.
Selain itu, peristiwa Isra Miraj juga mengingatkan muslim untuk kembali memakmurkan masjid, yang tidak hanya lewat ibadah rutin.
"Hal inilah yang terus kami galakkan di ISYEF, bagaimana memakmurkan masjid. Menjadikan masjid sebagai pusat pemberdayaan ekonomi umat Islam," tuturnya.
Fadli Ananda berharap, momentum Isra Miraj ini bisa memperkuat iman dan takwa kepada Allah SWT.
Diketahui, Peristiwa Isra Miraj adalah peristiwa perjalanan malam yang dilakukan oleh Nabi Muhammad SAW. Perjalanan malam ini berlangsung pada 27 Rajab taun 621 M atau tahun ke-10 dari kenabian beliau.
"Isra Miraj terjadi pada tahun 621 M, atau tahun 10/11 dari kenabian (Bi'tsah). Jumhur ulama menyebutkan tanggalnya adalah malam Jumat tanggal 27 Rajab," tulis Muhammad Sholikhin dalam buku di Balik 7 Hari Besar Islam.
Peristiwa ini merupakan mukjizat besar yang hanya dapat diterima oleh Nabi Muhammad SAW. Sebab, perjalanan malam ini sangat mustahil untuk dilakukan oleh manusia pada masa sekarang.
Pakar astronomis Prof Thomas Djamaluddin menyebut dalam Pengajian Cangkrukan ITB 81, perjalanan Isra Miraj menjelaskan dua bentuk perjalanan yang dilakukan Rasulullah SAW.
Kata Isra menjelaskan perjalanan yang menembus ruang. Dalam artian, Rasulullah bisa menempuh jarak Masjidil Haram di Makkah dan Masjidil Aqsa di Palestina dalam waktu singkat.
Di sisi lain, perjalanan Miraj adalah perjalanan dari Masjidil Aqsa menuju Sidratul Muntaha, tempat diterimanya perintah salat. Saat perjalanan Miraj ini, Rasulullah SAW didampingi oleh Malaikat Jibril untuk menghadap Allah SWT.
Bukti Rasulullah SAW melakukan perjalanan Isra Miraj diabadikan dalam sejumlah ayat Al Quran maupun hadits. (*)
News Feed
Kominfo Makassar Tingkatkan Kapasitas OPD Lewat Bimtek Arsitektur SPBE
23 Oktober 2025 19:40
Kurang dari 24 Jam, Polisi Berhasil Tangkap Pelaku Curanmor di Bontocani Bone
23 Oktober 2025 17:54
13.224 PPPK Kemenag Dilantik, Termuda Usia 20 Tahunan
23 Oktober 2025 17:47