
PISPI Banten Dorong Penggunaan Pupuk Organik untuk Pertanian Berkelanjutan
Menyoal alokasi pupuk bersubsidi, Kementerian Pertanian selama ini mengacu kepada rencana definitif kebutuhan kelompok yang diatur melalui Peraturan Menteri Pertanian (Permentan) No. 67 Tahun 2016.
BANTEN, BUKAMATA - Ketua Perhimpunan Sarjana Pertanian Indonesia (PISPI) Banten, Asep Mulya Hidayat, mendorong penggunaan pupuk organik untuk pertanian berkelanjutan. Hal tersebut menurutnya sejalan dengan cita-cita negara-negara, terutama yang berhimpun dalam forum G20.

"Tren dunia ke depan adalah menerapkan pola dan gaya hidup sehat. Dan itu dimulai dari sumber pangan sehat yang dihasilkan dari budidaya dengan menggunakan pupuk organik," kata Asep saat dihubungi melalui telepon, Kamis (17/2).
Pupuk organik menurut Haji Rocker, biasa ia dipanggil, sangat baik untuk meningkatkan produktivitas.
"Sebagai negara tropis basah, Indonesia sebetulnya kaya akan sumber dan bahan-bahan yang bisa dijadikan pupuk organik. Dan jika ini dioptimalkan, bukan hanya bisa mengembalikan performa lahan, baik fisik, biologi maupun kimianya. Tapi bisa mengedukasi petani menjadi mandiri, tidak bergantung pada bantuan pupuk bersubsidi," ungkapnya.
Kemampuan anggaran negara untuk memenuhi kebutuhan pupuk melalui pupuk bersubsidi terbatas. Salah satu solusi yang bisa ditempuh, menurut Asep yang juga menjabat sebagai Sekretaris Dinas Pertanian Propinsi Banten adalah menggunakan pupuk organik untuk menutup kekurangan tersebut.
Menyoal alokasi pupuk bersubsidi, Kepala Biro Humas dan Informasi Publik, Kuntoro Boga Andri, menyampaikan, Kementerian Pertanian selama ini mengacu kepada rencana definitif kebutuhan kelompok (RDKK) yang diatur melalui Peraturan Menteri Pertanian (Permentan) No. 67 Tahun 2016.
Tahun 2022 ini, Kementerian Keuangan menganggarkan alokasi pupuk bersubsidi sebesar Rp 25,276 triliun dengan volume pupuk sebesar 9,04 juta ton, dan sesuai keputusan Raker dengan Komisi IV DPR RI, Senin, 14 Februari 2022 lalu.
"PT Pupuk Indonesia (Persero) bertanggung jawab dalam proses penyaluran mulai dari lini I sampai ke kios pengecer. Mudah-mudah berjalan efektif dan efisien," harapnya. (*)
News Feed
Kominfo Makassar Tingkatkan Kapasitas OPD Lewat Bimtek Arsitektur SPBE
23 Oktober 2025 19:40
Kurang dari 24 Jam, Polisi Berhasil Tangkap Pelaku Curanmor di Bontocani Bone
23 Oktober 2025 17:54
13.224 PPPK Kemenag Dilantik, Termuda Usia 20 Tahunan
23 Oktober 2025 17:47