Pemerintah Naikkan Kuota Penyaluran Pupuk Subsidi Jadi 9,5 Juta Ton, Termasuk Organik
Pemerintah Indonesia meningkatkan penyaluran pupuk subsidi menjadi 9,5 juta ton, termasuk pupuk organik, untuk mendukung pertanian. Langkah ini diharapkan dapat meningkatkan produksi pertanian dan mengatasi masalah tanah yang kritis.
BUKAMATA - Pemerintah telah mengumumkan peningkatan jumlah penyaluran pupuk subsidi dari sebelumnya 4,3 juta ton menjadi 9,5 juta ton. Selain itu, jenis pupuk yang mendapat subsidi juga bertambah dengan penambahan pupuk organik.
"Alhamdulillah sudah ada subsidi pupuk organik karena memang tanah di Indonesia banyak yang kritis sehingga pupuk organik memang dibutuhkan," ujar Direktur Utama PT Pupuk Indonesia Rahmad Pribadi dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Komisi VI DPR RI di Jakarta, Selasa 2 April 2024.
Dengan penambahan ini, alokasi pupuk subsidi mengalami peningkatan signifikan. Subsidi untuk pupuk urea meningkat dari 2,7 juta ton menjadi 4,6 juta ton, subsidi untuk pupuk NP meningkat dari 2 juta ton menjadi 4,2 juta ton, dan subsidi untuk pupuk NPK kakao meningkat dari 19.739 ton menjadi 136.870 ton. Sementara itu, alokasi untuk pupuk organik mencapai 500.000 ton.
Selain peningkatan alokasi, anggaran subsidi pupuk juga naik dari semula Rp 26,7 triliun menjadi Rp 53,3 triliun. Harapannya, langkah ini dapat meningkatkan semangat petani untuk berproduksi.
Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman sebelumnya mengungkapkan bahwa tambahan subsidi pupuk akan segera disalurkan. Surat Keputusan (SK) terkait hal ini akan segera diterbitkan setelah Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) disusun.
"Tambahan alokasi pupuk adalah solusi pasti untuk meningkatkan produksi pertanian," ujar pengamat politik Al Azhar. Pemerintah telah mengambil langkah konkret dengan meningkatkan alokasi pupuk subsidi dua kali lipat, dari 4,7 juta ton menjadi 9,55 juta ton, sebagai upaya untuk mendukung pertanian Indonesia.
News Feed
Hamas Sebut Usulan Gencatan Senjata di Gaza Hanya Tipu Daya Israel
04 November 2024 08:38
Apple Ngebet Mau Jual iPhone 16 di Indonesia, Kemenperin Minta Investasi Diselesaikan
04 November 2024 08:03
Prabowo: Korupsi Masih Banyak dan Dinormalisasi
04 November 2024 07:29
Berita Populer
04 November 2024 08:03
04 November 2024 07:29
04 November 2024 07:01
04 November 2024 08:38