JENEPONTO, BUKAMATA -- Diduga beda pilihan di pilkades, rumah warga terpaksa dibongkar. Rumah tersebut dibongkar sendiri oleh pemiliknya setelah diberi kesempatan. Kejadian itu terjadi di Kampung Kawaka, Desa Punagaya, Kabupaten Jeneponto, Sulawesi Selatan.
Kapolsek Bangkala, Iptu Asrullah mengatakan, terjadinya pembongkaran rumah diduga beda pilhan di Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) Punagaya. Sehingga dari salah satu calon merasa tidak terima karena ingkar dari perjanjian yang sudah disepakati.
"Ini sekaitan dengan pilkades. Itu ada pemilik tanah, yang bertempat tinggal didalam sudah bersepakat dalam bentuk peryataan, atau menuruti apa yang di inginkan pemilik tanah selaku mendukung calon nomor dua. Namun diduga ingkar dan memilih calon lain (nomor 1)," kata Asrullah.
Baca Juga :
Asrul menyebut, bahwa setelah pencoblosan diketahui ada beberapa, tidak menyatukan pilihan ke calon itu (nomor 2). Lalu dari kubu nomor 2 tersebut menyarankan mau bongkar sendiri atau dibongkarkan. Terdapat delapan rumah.
"Makanya disarankan bongkar rumahnya atau dibongkarkan karena ada beberapa rumah dikasih kesempatan untuk membongkar sendiri karena kurangnya keluarganya, sehingga dibantu dibongkarkan. Ada delapan rumah yang dibongkar," terangnya
Hanya saja, menurutnya, mungkin cara membongkarnya kurang elegan, sehingga terjadi sejumlah kerusakan.
"Tapi rata-rata itu dia bongkar sendiri. Ada juga dibongkar baik baik. Kalau pemilik tanah yang sah itu Aladin Dg Gassing, tapi dikuasakan. Luas tanah itu ratusan hektar dan puluhan kepala keluarga bertempat tinggal disitu ," sebutnya.
Untuk sementara, upaya yang dilakukan kepolisian Polsek Bangkala bersama dengan tokoh masyarakat, melakukan mediasi dan penggalangan, supaya tidak berlanjut lagi.
"Korban yang merasa dirugikan, melapor di Polres Jeneponto, atas dugaan pengrusakan. Namun untuk situasi sampai saat ini aman dan kondusif, sudah tidak ada lagi riakan," pungkasnya.
Penulis: Samsul.