MAKASSAR, BUKAMATA - Suasana sederhana peringatan maulid Nabi Muhammad SAW 1443 Hijriyah, Pimpinan Wilayah Dewan Masjid Indonesia (PW DMI) Sulawesi Selatan berlangsung khidmat.
Acara yang dikemas secara berbeda dengan peringatan maulid lainnya dilaksanakan dengan Diskusi "Refleksi Tasyakkur dan Tafakkur" Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW sekaligus silaturrahim pasca pelantikan yang bertempat di Kantor DMI Sulsel di Jalan Rajawali, Selasa (19/10/2021).
Hadir dalam kegiatan tersebut selain Ketua DMI Sulsel Mayjend TNI (Purn) H.M. Amin Syam, Sekretaris DMI Sulsel Hasid Hasan Palogai, Wakil Ketua DMI Sulsel Prof. Ahmad M. Sewang, Prof Kaimuddin, Ambas Syam, Dr Andi Suarda, Dr Yuspiani, dan pengurus DMI Sulsel lainnya.
Baca Juga :
Menurut Ketua DMI Sulsel, Amin Syam, Maulid yang diisi dengan diskusi selain untuk memperingati Maulid Nabi Muhammad, juga menambah wawasan keilmuan karena di ikuti oleh akademisi, birokrat, muballigh, pengusaha juga politisi.
"Dengan maulid kita ingin bersyukur dan merenung kehadiran Rasulullah SAW. Memaknai maulid dengan intropeksi diri untuk bisa lebih baik dan rasa kecintaan terhadap Rasulullah SAW," kata Amin Syam.
"Bagaimana memperingati Maulid berdasarkan nilai-nilai kemasjidan. Semua nilai-nilai yang baik adalah nilai kemasjidan seperti toleran, bersih, patuh dan taat. Selain itu Masjid atau DMI harus menjadi stabilitator / penyeimbang di masa pandemik covid-19," tambahnya.
Prof Dr Ahmad M. Sewang sebagai pemantik diskusi mengatakan Persatuan umat tanpa sekat perbedaan, ajaran keseimbangan, mengantisipasi perubahan.
"Islam adalah menjaga keseimbangan dan Masjid paling adaftif terhadap budaya setempat. Model dan bentuk Masjid bervariasi disetiap tempat namun nilai-nilai berlaku sesuai tuntunan AlQuran dan Hadits," ungkap Guru Besar UIN Alauddin Makassar.
“Momentum Maulid Nabi Muhammad SAW sudah sepatutnya untuk kita jadikan sebagai bahan refleksi dan menjadi teladan bersama, pembelajaran yang dapat kita petik di masa pandemi covid-19 ini”. Ucapnya.