Redaksi : Jumat, 07 Mei 2021 12:58
Ilustrasi

DENPASAR, BUKAMATA - Kelas Orgasme kembali mengguncang bali. Dulu, kelas serupa pernah menghebohkan pulau dewata itu, sekira Maret 2021. Saat itu, seorang warga negara Australia, Andrew Barnes menggelar bisnis "Kelas Orgasme" di Bali.

Praktik tersebut rencananya dilaksanakan di Vila Suara Sidhi, yang berlokasi di Desa Lod Tunduh, Kecamatan Ubud, Kabupaten Gianyar. Tarifnya sebesar USD 600 atau setara dengan sekitar Rp8 juta. Namun akhirnya kegiatan tersebut dibatalkan karena menjadi sorotan publik.

Kini, kelas orgasme kembali mencuat di tengah masyarakat. Kini muncul kembali lewat situs eventbrite.com dengan tagline 'Tantric Full Body Orgasm'.

Berbeda dengan sebelumnya, kini kelas tersebut dipasang dengan tarif lebih murah, yakni dengan harga 20 euro. Kelas juga bakal dilaksanakan pada 8 Mei 2021 dari pukul 10.00-18.00 Wita di lokasi berbeda.

Identitas penyelenggara 'kelas orgasme' tersebut pun hingga kini belum diketahui. Namun, berdasarkan informasi yang beredar, 'kelas orgasme' itu akan dilaksanakan di Karma House Tattoos, tepatnya di Jalan Penestanan Nomor 8, Kecamatan Ubud, Gianyar, Bali.

Dalam situs eventbrite.com, 'kelas orgasme' tersebut juga akan didokumentasikan dengan video. Nantinya video tersebut akan dimanfaatkan untuk pemasaran kelas tersebut di Eropa.

Acara 'kelas orgasme' itu diselenggarakan oleh Intimacy Unleashed. Pengelolanya disebut mempunyai akun Instagram @intimacyunleashed.

Kabar 'kelas orgasme' itu pun kini tengah ditindaklanjuti Kanwil Kemenkumham Provinsi Bali. Kepala Sub Bagian Humas, Reformasi Birokrasi dan Teknologi Informasi Kanwil Kemenkumham Provinsi Bali, I Putu Surya Dharma, mengatakan pihaknya bakal menyampaikan hal tersebut kepada Imigrasi.

"Kita sampaikan kepada pihak Imigrasi dulu," kata Surya Dharma dalam pesan singkatnya kepada awak media, Kamis (6/5/2021).

Surya belum menjelaskan lebih lanjut terkait langkah yang akan diambil pihaknya menindaklanjuti kabar 'kelas orgasme' tersebut.

Bukan hanya Kanwil Kemenkumham, pihak kepolisian Bali juga ternyata tengah menyelidiki persoalan tersebut. Pihak kepolisian langsung mengecek lokasi yang disebut bakal dijadikan sebagai tempat pelaksanaan 'kelas orgasme' tersebut.

Namun, saat dicek, lokasi tersebut ternyata telah tutup sejak masa pandemi COVID-19 dan saat ini sedang direnovasi.

"Yang di lokasinya itu sudah tutup sejak pandemi COVID-19 ini. Kemudian di lokasi tersebut juga itu sedang renovasi juga, jadi tidak ada buka. Itu hasil pengecekan (dan) koordinasi dengan owner-nyalah," kata Kapolres Gianyar AKBP Dewa Made Adnyana dilansir detikcom.

Adnyana bilang, owner Karma House Tattoos sempat menyampaikan lokasinya memang pernah diminta untuk digunakan sebagai tempat penyelenggaraan 'kelas orgasme' tersebut. Namun permintaan itu disampaikan sekitar dua tahun lalu.