BUKAMATA - Sabtu, 16 Januari 2021. Suara keributan dan teriakan terdengar dari arah kamar salah satu homestay di Jalan Tukad Batanghari, Denpasar, Provinsi Bali.
Kamar itu diketahui milik Dwi Farica Lestari (23), perempuan asal Subang, Jawa Barat. Teriakan itu didengar teman Lestari, Dianty (22) sekira pukul 01.40 Wita.
Seketika perasaan Dianty tidak enak. Dia mencoba bertanya dengan mengirim pesan WhatsApp ke Lestari. Namun tidak ada balasan.
Perempuan asal Indramayu itu lalu mencoba menelepon Lestari, tapi jiga tidak ada jawaban. Dianty kemudian melapor ke kepada penjaga homestay, Apris Misak (23).
Keduanya lalu mengetuk pintu kamar dan memanggil Lestari, tapi tidak ada jawaban. Pintu kamar lalu dicoba dibuka, tapi terkunci dari dalam.
Karena curiga, Apris lalu memeriksa lewat balkon belakang. Dia mendapati pintu balkon terbuka dan melihat banyak ceceran darah di lantai balkon.
Kejadian itu lalu dilaporkan kepada pemilik homestay, Eka Gunawan. Setibanya di lokasi, Eka menghubungi kepolisian.
Polisi kemudian menemukan Lestari, wanita kelahiran 24 April 1997 itu, sudah tewas dalam kondisi tewas dalam kondisi telanjang dan bersimbah darah.
Padahal, sekitar pukul 01.20 Wita, Lestari masih sempat menumpang makan malam di kamar Dianty. Usai makan, Lestari lalu pergi ke kamarnya.
Kanit Reskrim Polsek Denpasar Selatan, Iptu Hadimastika Hadimastika Karsito Putro mengatakan, polisi sudah memeriksa sejumlah saksi. “Ya masih diselidiki,” katanya.
Korban diduga kuat menjadi korban pembunuhan sebab polisi menemukan tiga luka tusuk di leher dan pisau lipat di kamar korban. Polisi juga menemukan helm ojek online di kamar korban. Helm itu diduga sebagai helm milik pelaku.
TAG
BERITA TERKAIT
-
Emosi Ditantang Duel, Pemilik Kontrakan di Bone Tikam Tamu Penyewa Hingga Tewas
-
Diplomat Indonesia Zetro Purba Tewas Ditembak OTK di Peru
-
Pelaku Pembunuhan Sadis di Selayar Dinyatakan Alami Gangguan Jiwa, Polisi Serahkan ke Dinsos
-
Tiba di Rumah Duka, Jenazah Tukang Ojek Korban KKB Papua Disambut Tangis Keluarga
-
Dipicu Dendam Pribadi, Petani di Bone Tewas Dianiaya Tetangga