Trump Teken RUU Bantuan Covid-19 Senilai Rp32,6 Kuadriliun

BUKAMATA - Presiden AS Donald Trump akhirnya menandatangani bantuan Covid-19 senilai $2,3 triliun pada hari Minggu (27/12), setelah menolak untuk menerima kesepakatan tersebut selama berhari-hari.

RUU setebal 5.600 halaman itu disahkan DPR dan Senat dengan margin yang luar biasa pada Senin malam, hanya beberapa jam setelah teksnya dirilis.

Trump menandatanganinya beberapa hari setelah mengatakan undang-undang itu "aib" dan menyerukan Kongres untuk menaikkan pembayaran bantuan dari $600 menjadi $2.000 dan mengurangi pengeluaran.

Namun pada akhirnya RUU tersebut ditandatangani tanpa ada perubahan.

Isinya menyatakan bahwa cek langsung sebesar $600 akan dicairkan untuk orang-orang yang berpenghasilan hingga $ 75.000 per tahun.

Jumlahnya menurun untuk orang yang berpenghasilan lebih tinggi dan orang yang berpenghasilan lebih dari $ 95.000 tidak mendapatkan apa-apa.

Ada juga tambahan pembayaran stimulus $600 per anak.

Tetapi RUU ini juga mencakup tindakan yang tidak terkait dengan pandemi, seperti membuat hukuman pidana baru seperti hukuman penjara karena melanggar undang-undang hak cipta dengan streaming online.

Dalam pernyataannya, Trump mengatakan bahwa Kongres pada hari Senin akan memberikan suara pada RUU terpisah untuk "meningkatkan pembayaran kepada individu dari $ 600 menjadi $ 2.000."

"Oleh karena itu, satu keluarga dengan empat orang akan menerima $5.200," kata Trump tentang kenaikan itu, yang akan membutuhkan persetujuan Partai Republik.

Gagasan untuk memberikan cek yang lebih besar didukung oleh DPR yang dikendalikan Demokrat, tetapi kemungkinan akan diabaikan oleh Senat yang dipimpin oleh Partai Republik, di mana pembelanjaan tersebut ditentang.

Namun, kedua sisi menyambut baik penandatanganan RUU oleh Trump pada Minggu malam.

“RUU kompromi tidak sempurna, tetapi akan sangat bermanfaat bagi warga Kentuckian dan Amerika di seluruh negeri yang membutuhkan bantuan sekarang,” kata Pemimpin Mayoritas Senat Mitch McConnell.

"Saya berterima kasih kepada Presiden karena telah menandatangani bantuan ini menjadi undang-undang."

Ketua DPR Nancy Pelosi mengatakan keputusan Trump untuk menandatangani RUU itu adalah "berita selamat datang" bagi negara yang berjuang untuk pulih dari pandemi, yang telah menghancurkan bisnis kecil dan menyebabkan pengangguran besar-besaran.

“Undang-undang bantuan ini adalah uang muka yang dibutuhkan untuk memberantas virus, menaruh uang di kantong rakyat Amerika dan menghormati pahlawan kita - pekerja perawatan kesehatan kita, responden pertama, pekerja transit dan sanitasi serta guru,” kata Pelosi dalam sebuah pernyataan.

Pelosi juga meminta Partai Republik agar menyetujui seruan presiden untuk meningkatkan cek stimulus individu menjadi $2.000 per orang.