Kata BMKG Soal Wilayah Jawa - Nusa Tenggara Masih Panas Mendidih
16 Oktober 2024 09:29
Yusril menolak saat ditawari menjadi pengacara Habib Rizieq Shihab. Dia mengaku sudah kafir dan murtad. FPI sendiri mengaku tak pernah minta bantuan Yusril.
JAKARTA, BUKAMATA - Yusril Ihza Mahendra mengatakan, dirinya sudah kafir dan murtad saat ditawari oleh utusan Ustaz Bachtiar Nasir, untuk membela Habib Rizieq Shihab (HRS).
“Silakan menghubungi Pak Prabowo sebagai Menhan, saya yakin Menhan bisa membantu. Saya sudah kafir dan murtad gara-gara mendukung Pak Jokowi menurut versi Anda,” kata Yusril.
Kata kafir dan murtad itu diungkapkan Yusril, menyusul cap pihak FPI kepadanya saat mengalihkan dukungan ke Jokowi saat Pilpres lalu.
Awalnya, Ketua Umum Partai Bulan Bintang (PBB) itu bersama mendukung Prabowo. Namun kemudian kubu Yusril dan pentolan 212 pecah. Yusril akhirnya mendukung Jokowi.
Sementara itu, Sekretaris Umum FPI Munarman menjelaskan, yang berhak meminta bantuan hukum adalah Habib Rizieq atau keputusan dari pimpinan pusat FPI.
Ia mengklaim, HRS tak pernah sekalipun meminta bantuan kepada Yusril.
“Enggak pernah ada dari FPI atau Habib Rizieq permintaan bantuan (hukum) ke Yusril,” kata Munarman.
Selama ini kata dia, HRS memang tak pernah terucap untuk meminta bantuan hukum ke Yusril.
Senada disampaikan Ketua Dewan Syura FPI Muchsin Ahmad Alatas. Dia juga dengan tegas membantah apabila Habib Rizieq telah memohon bantuan dari Yusril atas kasus hukum yang dialaminya.
Bukan cuma Yusril, pada kesempatan ditemui di Komnas HAM, Menteng, Jakpus, Muchsin juga menegaskan pihaknya tak pernah minta bantuan hukum ke pengacara kondang Hotman Paris Hutapea sebagai kuasa hukumnya.
"Kita dari FPI tidak pernah meminta kepada Pak Yusril atau Pak Hotman untuk menjadi pengacara dalam kasus ini, kita tidak pernah minta, juga tidak menolak, jadi biasa saja,” kata Muchsin.
Lalu terkait sematan murtad yang disinggung Yusril pada keterangan persnya, Muchsin hanya menganggap sekadar guyon belaka, ketika berbeda pilihan politik pada Pilpres lalu.
“Artinya (murtad) berpindah, ketika itu kan sama-sama umat Islam mendukung calon Prabowo, cuma ketika di tengah jalan dia (Yusril) belok kiri mendukung Jokowi, nah itu kata guyonannya itu murtad,” kata Muhsin.
“Ini urusan politik, jadi itu hanya berubah pikiran untuk mendukung Jokowi. Jadi kalau ada kata-kata murtad itu hanya guyonan atau ledekan,” tambahnya.
16 Oktober 2024 09:29
16 Oktober 2024 08:59
16 Oktober 2024 08:48
16 Oktober 2024 08:03
15 Oktober 2024 21:22
16 Oktober 2024 08:59
16 Oktober 2024 08:48
16 Oktober 2024 08:03
16 Oktober 2024 09:29