Redaksi
Redaksi

Sabtu, 24 Oktober 2020 06:09

Warga berkerumun di lokasi pemarangan di Jl Barawaja, Makassar.
Warga berkerumun di lokasi pemarangan di Jl Barawaja, Makassar.

Reaktif Covid-19, Dua Korban Pembacokan di Makassar Tak Kunjung Dioperasi

Dua korban pembacokan, Salma dan Selfi belum dioperasi karena reaktif Covid-19. Sementara korban lainnya, Alimuddin sudah dioperasi tadi malam, pukul 18.00 Wita.

MAKASSAR, BUKAMATA - Dua korban pembacokan di Makassar, Salma (60) dan putrinya Selfi (30), tak kunjung dioperasi oleh rumah sakit. Pasalnya, setelah dites rapid ternyata keduanya reaktif Covid-19.

Suami Salma sekaligus ayah Selfi, Alimuddin (62) yang juga jadi korban pembacokan oleh menantunya kemarin, sudah dioperasi di UGD RS Ibnu Sina Makassar. Operasinya dilakukan sekitar pukul 18.00 Wita.

Cucu korban, Herawati menjelaskan, nenek dan tantenya hanya mendapatkan transfusi darah. Padahal lukanya sangat parah.

Bahkan kata dia, keluarga sempat mengamuk karena kedua korban dirujuk ke rumah sakit yang jauh. Jaraknya sekitar dua jam waktu tempuh. Sementara ada RSUP Wahidin Sudirohusodo yang jaraknya lebih dekat.

“Keluarga mengamuk gara-gara mau dipindahkan ke rumah sakit yang jauhnya sekitar 2 jam lebih. Padahal pihak keluarga sudah mengurus agar dirujuk ke RS Wahidin,” ungkapnya.

Salma, Selfi dan Alimuddin dilarikan ke RS Ibnu Sina pasca pemarangan yang dilakukan Daeng Lewa, suami Selfi yang baru keluar dari lapas Gunung Sari setelah terlibat kasus pembunuhan di Jeneponto. Daeng Lewa keluar karena program asimilasi.

Kapolsek Panakkukang, Kompol Jamal Fathur Rakhman mengatakan, pelaku cemburu. Dari informasi yang didapat dari korban Selfi, Daeng Lewa mengira Selfi selingkuh. Pasalnya pernah minta cerai saat Daeng Lewa dalam tahanan. Juga tak pernah menjenguk Daeng Lewa selama ditahan.

Makanya, saat baru dua hari bebas, Daeng Lewa mencari Selfi di rumah orang tuanya di Jl Barawaja, Makassar. Namun dia ditutupkan pintu oleh mertua, karena datang dengan menenteng parang.

Daeng Lewa lalu masuk lewat pintu samping, dan membantai istri dan kedua mertuanya di dalam rumah.

Usai menganiaya dengan parang, Daeng Lewa lari ke rumah saudaranya di Pampang. Keberadaanya diketahui Resmob Polsek Panakkukang. Rumah itu pun digeledah. Namun Daeng Lewa kembali menebas seorang anggota polisi Aipda Zulkadri pada bagian kepala dan kaki.

Polisi terpaksa melepaskan tembakan ke kepala dan tubuh Daeng Lewa. Ada enam peluru. Pria itu pun tumbang. Tewas. Sedang Aipda Zulkadri dilarikan ke RS Ibnu Sina, lalu dirujuk ke RS Bhayangkara.

#Pemarangan

Berita Populer