Besok, Pemprov Sulsel Lantik 4.047 PPPK Tahap 2 dan Paruh Waktu
16 November 2025 15:19
Mantan Wakapolres Takalar, Kompol N, akhirnya bersuara. Itu setelah sekian lama bungkam dari media, usai dilaporkan pencabulan oleh wanita berinisial PA. Kompol N mengaku difitnah.
MAKASSAR, BUKAMATA - Akibat laporan itu, Kompol N akhirnya dicopot dari jabatan Wakapolres Takalar. Saat ini, dia diperiksa di Propam Polda Sulsel, dan menunggu jadwal sidang disiplin.

Rabu sore, 14 Oktober 2020, Kompol N menceritakan kejadian sebenarnya.
Jumat, 2 Oktober 2020 itu. Kompol N ada di ruang kerjanya. Tiba-tiba, ada panggilan telepon masuk di ponselnya.
"Dimanaki?" terdengar suara perempuan di telepon.
"Dengan siapa ini?" Kompol N balik bertanya.
Menurut Kompol N, tidak mungkin dia langsung bilang lokasi dirinya sementara tidak mengenal si penelepon. Jangan sampai kata Kompol N, yang akan mendatanginya itu adalah orang jahat.
Wanita penelepon yang ternyata PA itu, lalu menjawab Kompol N dengan menyebut namanya.
"Kenapaki?" tanya Kompol N lagi, usai PA memperkenalkan dirinya.
"Mauka urus SIM. Bisaja ke ruanganta?" ujar PA, masih di panggilan telepon.
Sebagai seorang pejabat dan pelayan masyarakat yang tidak pilih-pilih siapa saja yang datang ke ruangannya, Kompol N pun mengiyakan.
Tak lama terdengar ketukan pintu. Kompol N curiga, PA sudah berada di lingkungan Polres Takalar saat menelepon.
"Silakan masuk," ujar Kompol N begitu mendengar suara ketukan pintu.
Kompol N mengaku belum pernah bertemu PA sebelumnya. Kenalnya hanya lewat Facebook. Itu pun PA yang selalu me-like postingannya. Karenanya, begitu seorang wanita muncul dari balik pintu, dia pun bertanya, "kita mi yang menelpon tadi?.
"Iya," jawab PA.
Kompol N pun mempersilakan PA masuk. PA lalu duduk di kursi yang tersedia. Kompol N mengawali perbincangan, "SIM apa yang mau diurus?"
"SIM A," jawab PA.
"Oh.. iya langsungmiki ke bagian SIM," saran Kompol N.
"Tidak, saya mau tahu dulu berapa harganya," ujar PA.
"Saya tidak tahu berapa kalau SIM, karena ada yang di BRI dibayar, ada sidik jari, ada psikotes dan keterangan dokter. Langsungmiki ke bagian SIM karena saya takut siapa tahu kurang atau lebih," ungkap Kompol N.
Namun, PA tidak kunjung bergegas.
Wanita itu malah tinggal dalam ruangan dengan alasan beristirahat dulu sejenak.
Saat tengah duduk-duduk di kursi, PA mulai membahas soal lain. Soal Kompol N yang beruntung karena bertugas sebagai Wakapolres di kampung halaman sendiri.
"Syukurta itu di pak, jadi Wakapolres di kampung sendiri," ujar PA.
"Ya harus disyukuri," tanggap Kompol N.
"Pernahki bertugas di SPN Batua di Pak?" tanya PA.
"Iya, saya bertugas di SPN Batua selama tiga tahun," jawab Kompol N.
Pembicaraan beralih lagi. PA kata Kompol N, juga membahas ketampanan wajah Kompol N.
"Pasti waktu tugas di kota banyak pacarta kah memang gagahki, wajar kita punya cewek banyak," ujar PA.
Kompol N menanggapi datar pertanyaan itu. "Saya tidak merasa gagah, biasaji," jawab mantan Kapolsek Mangngarabombang itu.
PA kata Kompol N lalu berdiri dari duduknya. Dia mendekati Kompol N. Kompol N kaget. Tiba-tiba PA mendaratkan ciuman ke pipinya.
"Kenapa ini," ujar Kompol N sambil berdiri kaget.
"Tunggumi dulu, kenapami ini," ujar PA.
"Tidak. Tadi kamu bilang katanya mau urus SIM. Tetapi kenapa seperti ini. Tidak baik ini seperti ini, ruang kerja ini kenapa kau seperti itu," kata Kompol N, lalu menasehati PA agar segera kembali ke tempat duduknya.
"Ruang kerja saya ini biasa dikunjungi anggota dan juga ada CCTV-nya," ujar Kompol N ke PA.
Akhirnya PA berhenti. Tetapi ada gerakan tangannya kata Kompol N. Tangan PA memegang kemaluan Kompol N. Tangan itu pun ditepis Kompol N. PA lalu berhenti. Dia kemudian masuk ke toilet.
"Itu di berita, saya dibilang diisap saya punya alat kelamin. Kalau saya paksa kenapa dia (PA) tidak teriak. Kedua kalau memang saya mau ajak begitu pasti bilangka lebih baik kita ke hotel yang lebih aman, karena saya tahu itu tempat kerja saya," ungkapnya.
Kemudian saat PA hendak keluar dari ruang kerja Wakapolres, dia sempat berucap ke arah Kompol N, "nanti ketemuki pale di Makassar."
"Jadi memang ini orang mau sekali menyudutkan saya. Seandainya saya mau ikuti maunya, mungkin saya sudah dijebak, dia telpon keluarganya atau apanya lah supaya saya bisa didapat di situ (hotel)," kata Kompol N.
Kompol N mengaku dirinya difitnah dan dizalimi. Dibilangi cabul dan sebagainya. "Malah saya ini yang sebenarnya korban," ungkapnya.
Kompol N mengaku telah melaporkan PA ke Reskrim Polda Sulsel atas tuduhan pencemaran nama baik.
16 November 2025 15:19
16 November 2025 14:26
16 November 2025 14:19
16 November 2025 14:02
16 November 2025 14:19
16 November 2025 15:19
16 November 2025 14:26
16 November 2025 15:13