Redaksi
Redaksi

Jumat, 21 Agustus 2020 14:35

Polisi saat melakukan olah TKP pembunuhan Demas Laira, Kamis dini hari, 20 Agustus 2020.
Polisi saat melakukan olah TKP pembunuhan Demas Laira, Kamis dini hari, 20 Agustus 2020.

Dua Petani Durian Sempat Dengar Teriakan Minta Tolong Jurnalis Mateng Sebelum Dibunuh

Dua petani durian, sempat mendengar teriakan minta tolong jurnalis asal Mateng, Demas Laira.

MATENG, BUKAMATA - Kamis, 20 Agustus 2020. Padluna (25), sedang menjaga kebun duriannya di Dusun Salubijau, Desa Tasokko, Kecamatan Karossa, Mamuju Tengah.

Sekitar pukul 01.45 Wita kala itu. Dia mendengar suara teriakan minta tolong. Jaraknya sekitar 150 meter dari lokasi.

Rekannya, Midung (35), juga mendengar teriakan minta tolong. Jaraknya sekitar 200 meter dari lokasi dia berada. Saat itu, Midung sedang menjaga kebun duriannya.

Mereka tak menyangka, suara teriakan itu datang dari seorang pemuda berkaus hitam, yang tewas dengan 17 tusukan.

Polisi dari Polres Mamuju Tengah, tiba di lokasi sekitar pukul 02.15 Wita. Itu setelah mereka mendapatkan laporan dari seorang sopir truk, bahwa ada mayat yang masih terlentang di tengah jalan. Dipimpin Kasat Reskrim Polres Mateng, Iptu Agung Setyo Negoro, petugas menuju TKP.

Setelah dilakukan pemeriksaan terhadap korban, ditemukan beberapa luka di badan korban, diduga kuat luka tusuk dengan menggunakan senjata tajam. Luka itu ada pada bagian dada ketiak, tangan korban. Polisi menemukan ada 8 luka. Tapi hasil autopsi rumah sakit menyatakan ada 17 luka tikaman.

Di TKP, polisi menemukan kartu identitas korban. Namanya, Demas Laira. Usia 28 tahun. Tinggal di Dusun Marga Mulya, Desa Bambadaru, Kecamatan Tobadak, Kabupate Mamuju Tengah.

Di lokasi polisi juga menemukan dua kartu pers korban. Juga ada satu buah sepatu yang di dapat di dekat korban. Diperkirakan milik pelaku yang ketinggalan.

Saat ini, polisi masih melakukan penyelidikan guna mengungkap pelaku pembunuhan.

Adik korban, Lia berharap, pelaku secepatnya diungkap dan diberi ganjaran yang setimpal atas perbuatannya tersebut.

Sebelum pembunuhan, keluarga sempat menghubungi korban. Saat itu, korban sedang di Pasangkayu, nongkrong dengan teman-temannya dari komunitas motor NX-Max.

Foto pertemuan korban dengan anggota komunitas, sempat diunggah di Facebook, sekitar pukul 01.00 Wita. Atau sejam sebelum korban dibunuh.

Saat itu, rekan-rekan korban dari komunitas, sempat melarang korban untuk melanjutkan perjalanan, mengingat sudah larut malam. Namun, korban tetap ngotot jalan.

#Pembunuhan #Jurnalis Tewas