Redaksi
Redaksi

Minggu, 16 Agustus 2020 20:54

LNS semasa hidup
LNS semasa hidup

Begini Kronologi Lengkap Pembunuhan Mahasiswi S2 oleh Pacar

Mahasiswi S2, LNS bukan bunuh diri. Dia dihabisi kekasihnya, RR. Begini kronologinya.

MATARAM, BUKAMATA - Jasad LNS (23), tergantung di rumah kekasihnya, R (22) pada Sabtu, 25 Juli 2020. Mahasiswi S2 Fakultas Hukum perguruan tinggi di Mataram itu, sudah dikubur. Dikira bunuh diri. Namun kerabat belakangan curiga.

Pasalnya, di TKP ditemukan potongan tali warna kuning sama dengan tali yang dipakai gantung korban, minyak urut dan bercak darah. Juga dari rekaman CCTV, ada aktivitas yabg sibuk di lokasi.

"Logikanya jika orang mau gantung diri tidak akan memikirkan ada kelebihan tali. Untuk apa sempat-sempat memikirkan, 'ooh, ini kelebihan talinya, tidak bagus untuk estetika', terus kemudian dia potong, kan tidak. Mau satu, dua meter pasti dia pakai," kata Abdul Hadi, kuasa hukum keluarga korban.

Mereka lalu melapor ke polisi. Lalu makam korban dibongkar. Diautopsi. Hasilnya, korban diduga meninggal bukan karena kehabisan oksigen.

Sang pacar, RR pun diperiksa intensif. Dia akhirnya mengakui kalau dia pembunuhnya. Dia pun menceritakan kronologinya, seperti diungkap Kabid Humas Polda NTB Kombes Pol Artanto, dalam jumpa pers.

Di hari itu, LNS terlihat terburu-buru meninggalkan rumah dengan sepeda motor. Dia pamit ke keluarganya untuk mengurus kuliahnya.

Sebelum meninggalkan rumah, sang kakak sempat curiga dengan perilaku adiknya yang terlihat sedikit murung. Padahal sehari-hari LNS selalu ceria.

Ternyata Kamis sore sekitar pukul 17.00 WITA, LNS mendatangi rumah kekasihnya, RR.

Ketika itulah terjadi adu mulut hebat antara korban dengan kekasihnya. Korban sempat mengancam hendak bunuh diri menggunakan sebilah pisau dan mengancam akan memberi tahu orangtua pelaku bahwa korban hamil. Tersangka berusaha menenangkan korban.

Pertengkaran berawal saat RR meminta izin untuk pergi ke Bali selama dua hari. Mengetahui kekasihnya akan meninggalkan kota Mataram, LNS lantas melarangnya.

LNS bahkan sampai mengancam akan bunuh diri jika RR meninggalkan kota.

Gadis 23 tahun itu juga mengancam akan memberitahu orangtua kekasihnya jika ia sedang hamil.

Saat itu RR berusaha menenangkan kekasihnya dan pertengkaran sempat mereda.

Cekcok kembali memanas saat orangtua RR menelepon dan meminta agar anaknya pulang ke Janapria, Lombok Tengah.

Lagi-lagi RR meminta izin kepada LNS untuk pulang ke Janapria. Namun LNS tetap tak mengizinkan kekasihnya meninggalkan Kota Mataram. Waktu menunjukkan pukul 19.30 Wita.

RR semakin kesal saat LNS mengancamnya dengan anak panah. Ia pun emosi dan meminta kekasihnya untuk tidak macam-macam.

Tersangka yang emosi kemudian mencekik korban hingga jatuh ke karpet dan tewas. Melihat kekasihnya tewas, RR sempat duduk termenung memandangi mayat kekasihnya.

Ia kemudian berpikir untuk menghilangkan jejak pembunuhan. Dia pun bergegas keluar rumah dan pergi ke daerah Jempong untuk membeli tali.

Dia lalu kembali ke rumah dengan tali warna kuning. RR lalu mengambil kursi yang ada di rumah makan. Dia naik ke kursi untuk menjebol lubang angin atau ventilasi tembok dapur. Lalu dengan tali berwarna kuning, ia menggantung jenazah kekasihnya. Tujuan agar terlihat korban seolah-olah bunuh diri.

"Sempurna sudah korban dalam posisi tergantung dan tersangka melepaskan pegangan tangannya. Begitu korban sudah tergantung," ujar Artanto.

Untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya, RR dijerat pasal 338 KUHP tentang pembunuhan sub pasal 251 ayat (3) KUHP tentang penganiayaan dengan ancaman hukuman maksimal 15 tahun penjara.

#Mahasiswi dibunuh #Mahasiswi Cantik

Berita Populer