Redaksi
Redaksi

Sabtu, 25 Juli 2020 11:54

Suasana konferensi pers di Polda Metro Jaya terkait kematian Yodi Prabowo. (Foto: Yogi Ernes/Detik)
Suasana konferensi pers di Polda Metro Jaya terkait kematian Yodi Prabowo. (Foto: Yogi Ernes/Detik)

Penyelidikan Polisi, Editor Metro TV Diduga Kuat Bunuh Diri

Yodi Prabowo, diduga kuat bunuh diri. Itu berdasarkan hasil penyelidikan kepolisian dari Polda Metro Jaya dan Polres Metro Jakarta Selatan.

JAKARTA, BUKAMATA - Sudah 14 hari polisi melakukan penyelidikan kematian Editor Metro TV, Yodi Prabowo. Hasilnya dibeber Sabtu, 25 Juli 2020 di Polda Metro Jaya. Direktur Reskrimum Polda Metro Jaya Kombes Tubagus Ade Hidayat, yang mengumumkan di depan wartawan.

Menurutnya, berdasarkan fakta-fakta yang ada, juga saksi-saksi, polisi menyimpulkan kematian Yodi Prabowo akibat bunuh diri.

"Dari beberapa faktor penjelasan dari TKP, keterangan ahli, keterangan saksi, olah TKP, keterangan lain dan bukti petunjuk lain, penyidik sementara ini berkesimpulan, bahwa yang bersangkutan diduga kuat melakukan bunuh diri," ujar Kombes Tubagus, Sabtu (25/7/2020).

Salah satu fakta yang ditemukan polisi, tidak ada ceceran darah di tempat lain. Dan sampel darah di TKP adalah darah korban. Fakta berikutnya lanjut Tubagus, polisi menemukan adanya rambut di sekitar penemuan jenazah korban, dan setelah dicek ternyata milik korban.

Sebilah pisau juga ditemukan di TKP. Di situ sebelumnya dikatakan ada sidik jari korban. "(Soal pisau) Nanti ada kaitannya dengan penjelasan berikut. Di TKP ditemukan rambut, rambut ini sudah dicek dan ini milik korban," kata Tubagus.

Jenazah Yodi Prabowo ditemukan di pinggir tol JORR Ulujami, Pesanggarahan, Jakarta Selatan Jumat (10/7/2020) lalu. Polisi menemukan dua luka tusuk pada bagian dada dan leher pada jenazah Yodi Prabowo.

#Pembunuhan #Bunuh diri #Yodi Prabowo

Berita Populer