Redaksi
Redaksi

Jumat, 08 Mei 2020 10:44

Bupati Takalar, H Syamsari, Spt, MM
Bupati Takalar, H Syamsari, Spt, MM

Rumah Pemanfaat BLT Diberi Label, Bupati Takalar Harap Tepat Sasaran

Pemkab Takalar menerapkan pelabelan di rumah penerima BLT. Ini bagian transparansi, agar bantuan langsung tunai itu tepat sasaran.

TAKALAR, BUKAMATA - Bupati Takalar, H Syamsari, SPt, MM, meminta kepada seluruh pemerintah desa dan kelurahan, memberikan penanda di setiap rumah penerima Bantuan Langsung Tunai (BLT) dari Kementerian Sosial.

Ini kata Syamsari, merupakan bentuk transparansi dan terbuka. Ini juga sebagai penegasan jika penerima BLT benar- benar bersyarat, sehingga program ini tepat sasaran.

Warga yang akan langsung melakukan pengawasan dan memberikan penilaian apakah penerima bantuan bersyarat ataukah tidak. Jika sudah tidak layak, maka BLT bisa dialihkan ke warga yang lebih bersyarat.

“Jadi publik akan mengetahui siapa penerima BLT, kalau dianggap sudah tidak bersyarat maka ke depan bisa dialihkan ke warga yang lebih membutuhkan, karena memang sasarannya untuk warga miskin,” jelasnya.

Dengan pelabelan kata Syamsari, warga yang kondisi ekonominya bagus tapi tetap mendapat label penerima BLT, akan terbebani secara moral karena terpublikasi secara transparan. Dengan demikian, warga yang tidak bersyarat akan secara sukarela mengalihkan BLT ke warga yang jauh lebih layak.

Pemberian tanda di setiap rumah penerima BLT lanjut Syamsari, sebagai penyempurnaan dari upaya pemerintah desa atau kelurahan sebelumnya, yang melakukan verifikasi dengan cara menempel nama-nama penerima BLT di setiap masjid.

“Tahun lalu kita sudah perintahkan agar penerima diverifikasi secara terbuka dengan cara ditempel di masjid, tetapi tidak terlalu efektif dan masih mau disempurnakan, makanya kita coba dengan memberikan label,” kata mantan anggota DPRD Sulsel dua periode tersebut.

Bagi warga miskin yang tidak menerima BLT Kemensos, Syamsari menegaskan, pihaknya akan segera melakukan perbaikan dan memasukkannya di Basis Data Terpadu (BDT) Pusat. Apalagi, penerima BLT saat ini masih menggunakan BDT lama, karena belum sempat diperbaiki sebelum wabah corona datang.

“Yang tidak menerima BLT Kemensos, kita masukkan di daftar penerima BLT atau sembako yang sumbernya dari APBD dan dana desa, jadi insyaallah semua bisa kita akomodir di tengah pandemi Covid 19 saat ini,” pungkas alumni IPB Bogor ini.

#Pemkab Takalar