Redaksi
Redaksi

Jumat, 08 Mei 2020 14:37

Surat dan foto Elvina dan Michael. (Sumber: Metro24jam)
Surat dan foto Elvina dan Michael. (Sumber: Metro24jam)

Petaka di Siang Hari, Saat Mantan Sedang Birahi

Jefri langsung birahi saat melihat mantannya, Elvina. Dia lalu merayunya untuk melakukan hubungan badan. Namun, Elvina menolak. Jefri geram. Dia pun menghabisi korban.

MEDAN, BUKAMATA - Rabu siang, 6 Mei 2020. Sekitar pukul 14.00 WIB. Jefri (24), sedang berada di rumahnya, di Komplek Cemara Asri, Jalan Duku, Kecamatan Percutseituan, Medan.

Dia baru saja bebas dari lembaga pemasyarakatan. Ikut program asimilasi dalam rangka pandemi Covid-19.

Tiba-tiba dia teringat Elvina (21), mantan pacarnya. Sekarang, Elvina menjalin hubungan dengan teman satu sel Jefri di tahanan, Michael alias Acai (22).

Dia lalu menghubungi Elvina. Modusnya, meminta Elvina mengembalikan ponselnya.

Mendapat telepon dari Jefri, Elvina menghubungi Michael untuk menemaninya ke rumah Jefri. Michael lalu menjemput Elvina di rumahnya. Naik sepeda motor.

Tiba di rumah Jefri, pria itu membukakan pintu pagar. Michael memasukkan sepeda motor dengan Elvina yang masih di atas sadel belakang.

Di dalam rumah, Jefri sedang sendiri. Ibunya, Tek Sukfen (56) sedang keluar. Jefri langsung birahi melihat Elvina. Di depan Michael, Jefri kemudian merayu mantan pacarnya itu agar mau berhubungan badan. Dia bahkan menarik tangan Elvina untuk masuk ke dalam kamar mandi.

Michael saat prarekonstruksi memerankan adegan saat masuk ke dalam rumah Jefri (Sumber: medanbisnisdaily)

Elvina menolak. Mendapat penolakan, Jefri tersinggung. Dia lalu membenturkan kepala Elvina ke tembok. Wanita yang bekerja di bridal salon itu pingsan.

Saat Elvina pingsan, Jefri lalu melampiaskan birahinya. Dia merudapaksa korban.

Usai itu, dia membunuh Elvina dengan sadis. Itu terlihat dari luka-luka di tubuh Elvina. Bahkan jasad gadis itu sempat dibakar. Bahkan, Jefri bermaksud memutilasi Elvina, namun tidak jadi karena keras. Dari TKP diamankan dua bilah pisau dan martil.

Putus asa tak bisa menghilangkan jejak, Jefri lalu menelepon ibunya, Tek Sukfen. Sambil menunggu ibunya, Jefri meminta Michael untuk mengakui sebagai pembunuh Elvina.

Sebagai teman satu sel, Michael patuh ke Jefri. Dia lalu menulis surat, seolah-olah dia membunuh karena tak direstui orang tua Elvina. Dia juga malah sempat menenggak obat nyamuk cair, lalu pingsan.

Tak lama kemudian, Tek Sukfen tiba. Dia lalu ikut membujuk Michael agar mengakui dan tak melibatkan putranya. Kemudian Tek Sukfen menghubungi ibu Michael, Jenny (46). Begitu tiba di TKP, Jenny kemudian menghubungi ibu Elvina, Yunan (48).

Ibu Jefri, Tek Sukfen dalam prarekonstruksi, memerankan adegan saat tiba di rumahnya. (Sumber: sumutkota.com)

Orang tua Yunan lalu menghubungi polisi. Tiba di TKP, polisi memasang garis polisi. Michael dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Medan. Lalu mengumpulkan semua barang bukti, martil, dua bilah pisau, botol obat nyamuk cair.

Di dalam kardus, tampak jasad korban dalam kondisi hangus. Ada bekas sayatan pisau. Seperti hendak dimutilasi.

Di dekat tubuh Michael, ditemukan secarik kertas.
"Saya sangat mencintai Elvina, sehingga saya membunuh. Karena pihak dari keluarga tidak menyetujui saya. Saya mau bunuh diri, saya cinta Elvina," demikian tulisan di kertas tersebut.

Atas dasar surat itulah, anggapan awal polisi, pembunuhan dilakukan Michael, dan motifnya karena tidak direstui. Namun itu dimentahkan dalam penyidikan mendalam.

Prarekonstruksi digelar polisi di Komplek Cemara Asri, Jalan Duku, Kecamatan Percutseituan, Kamis (7/5/2020) sore kemarin. Di situlah terungkap motif sebenarnya.

Pada prarekonstruksi tersebut ada 5 orang yang dihadirkan yakni Jeffry, Michael, kedua orangtua korban, dan seorang wanita diduga ibu Jeffry, Tek Sukfen.

Suasana prarekonstruksi di depan rumah Jefri. Insert; Michael dalam kondisi lemah.

Saat menjalani prarekonstruksi, Jeffry mengenakan sebo dengan tangan terborgol. Michael yang disebut-sebut sebagai pacar korban yang awalnya diduga sebagai pelaku utama pembunuhan, malah tidak makai sebo. Ia hanya memakai masker berwarna hitam.

Kasatreskrim Polrestabes Medan AKBP Ronny Nicholas Sidabutar mengatakan pihaknya masih melakukan penyelidikan mendalam.

"Pada sore hari kemarin, kita melaksanakan prarekonstruksi. Tujuannya untuk menggali apa yang terjadi pada hari H atau jam terjadinya serta peran masing-masing saksi sehingga nantinya setelah pada saatnya kita bisa tentukan siapa tersangkanya," ucap Ronny, Jumat (8/5/2020).

"Saat ini kami masih menggali peran masing-masing orang yang terlibat dalam kejadian tersebut. Sehingga kita bisa tentukan perannya apa dan tersangka utamanya siapa," sambungnya.

Ronny juga mengatakan tidak tertutup kemungkinan tersangka berjumlah lebih dari satu orang.

"Bisa dua atau tiga orang tersangka, dan ini masih kita dalami," tambahnya.

#Pembunuhan #Medan #bunuh pacar

Berita Populer