Redaksi
Redaksi

Jumat, 24 April 2020 09:27

Korban Ika Puspita Sari dan pelaku, Ahmad Junaidi Abdillah.
Korban Ika Puspita Sari dan pelaku, Ahmad Junaidi Abdillah.

Kalimat Ini yang Bikin Junaidi Emosi Lalu Bunuh Pasangan Mesumnya

Junaidi kalap. Perkataan korban begitu menyakitkan di telinganya, usai bercinta malam itu di kamar apartemen milik korban di Surabaya.

SURABAYA, BUKAMATA - Ahmad Junaidi Abdillah (19) jadi tersangka usai terbukti membunuh Ika Puspita Sari (36). Emosi Junaidi meluap karena tersinggung mendengar perkataan korban.

Kapolrestabes Surabaya, Kombes Pol Sandi Nugroho, mengungkap perkenalan Junaidi dengan korban hingga berujung pembunuhan.

Junaidi dan korban Ika, bertemu lewat apikasi percakapan Mi Chat. Mereka lalu melakukan transaksi seks. Korban memasang tarif Rp800 ribu untuk dua kali main.

"Gak bisa kurang neng," tawar Junaidi.

"Kalau mau menawar, kita ketemu langsung aja," ujar korban.

Disepakatilah ketemu di kamar korban di lantai 8 Tower A apartemen. Pukul 22.00 WIB, pelaku Junaidi tiba di kamar korban. Keduanya akhirnya menyepakati tarif Rp500 ribu untuk dua kali main.

Mereka pun melakukan hubungan layaknya suami istri. Namun usai pelayanan pertama, korban yang merupakan warga Semarang tersebut, enggan melayani lagi. Karena tak sesuai kesepakatan awal, pelaku pun membayar hanya separuh tarif, Rp250 ribu.

Ini membuat korban tak senang. Maka terlontarlah kata-kata yang membuat pelaku emosi.

"Kalau nggak punya duit nggak usah pesan saya, booking saya, " ujar korban Ika.

Pelaku Junaidi tersinggung dengan kata-kata itu dan sehingga terjadi cekcok.

Pelaku melihat di sebelah kanannga ada pisau dapur. Dia lalu menyayat leher korban sebanyak tiga kali. Korban sempat melawan. Dia mencakar leher dan bagian tubuh lain dari pelaku. Pelaku pun kabur usai membunuh korban.

Diduga korban yang saat itu setengah telanjang belum tewas. Korban sempat keluar kamar diduga untuk mencari pertolongan, namun akhirnya tewas di depan lift service.

Junaidi dibekuk pukul 11.00 WIB pada Kamis (23/4/2020) di tempat kerjanya di sebuah usaha pengolahan usus di Sawahan Surabaya.

"Jam 5 pagi dilaporkan, jam 11 siang pelaku sudah ditangkap. Kasus ini berhasil diungkap kurang dari 24 jam," ujar Kombes Sandi.

Pelaku Junaidi, dihadirkan dalam konferensi pers. Mengenakan baju orange nomor dada 83, Junaidi mengaku menyesali perbuatannya.

"Kalau sudah membunuh ya menyesal. Soalnya kan sudah terjadi. Waktu itu emosi jadi pikirannya lihat ke kanan ada pisau, langsung saya gunakan karena sudah panas, sudah emosi. Kata-katanya mengejek saja kalau saya itu tidak kuat membayar layanannya," kata Junaidi.

#Pembunuhan #Surabaya

Berita Populer