DONGGALA, BUKAMATA - Entah setan apa yang merasuki T. Dia membantai istrinya dengan parang, lalu kabur ke gunung.
Hari itu, Kamis, 16 April 2020.T mengajak istri, anak dan dua adik iparnya ke kebun di Desa Labuan Toposo, Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah, untuk mengambil kelapa. Kemudian pelaku meminta kedua adik iparnya dan anaknya yang berusia 8 tahun, pergi mencari tali untuk digunakan memanjat kelapa.
Hanya beberapa menit, terdengar seperti suara orang jatuh ke tanah. Dua adik korban dan anaknya berlari kembali. Dia menemukan kakaknya sudah tewas bersimbah darah. Sementara T lari ke arah gunung Labuan yang berbatasan dengan Parigi Moutong.
Kapolsek Labuan Ipda Fikri saat dimintai konfirmasi, mengaku sampai saat ini pelaku masih dalam pengejaran. Saat ini, baik pihak kepolisian, keluarga korban, maupun keluarga pelaku dan warga di Desa Labuan, ikut dalam pencarian pelaku.
"Motif pelaku pun belum diketahui karena sebelumnya tidak ada permasalahan dari antara kedua keluarga," ucapnya.
Foto-foto korban dan pelaku tersebar di media sosial. Beberapa warganet menyebutkan, motifnya karena sang istri tidak mau saat diminta pelaku memanjat kelapa.
BERITA TERKAIT
-
Emosi Ditantang Duel, Pemilik Kontrakan di Bone Tikam Tamu Penyewa Hingga Tewas
-
Diplomat Indonesia Zetro Purba Tewas Ditembak OTK di Peru
-
Pelaku Pembunuhan Sadis di Selayar Dinyatakan Alami Gangguan Jiwa, Polisi Serahkan ke Dinsos
-
Tiba di Rumah Duka, Jenazah Tukang Ojek Korban KKB Papua Disambut Tangis Keluarga
-
Dipicu Dendam Pribadi, Petani di Bone Tewas Dianiaya Tetangga